Suara.com - Harga Bitcoin jatuh mendekati 3.000 dollar AS atau setara Rp 42 juta dalam waktu kurang dari 24 jam setelah mencapai level tertingginya yang tidak terlihat sejak akhir 2017.
Mengutip CNBC, Jumat (27/11/2020) harga bitcoin diperdagangkan pada 19.374 dollar AS pada 13:45 waktu London Rabu lalu ketika mulai merosot.
Kerugian dipercepat dalam semalam, dengan kejatuhan harga dari 18.824 dollar AS pada Kamis lalu menjadi 16.857 dollar AS menurut data dari situs industri CoinDesk.
Bitcoin mengalami kehancuran pada tahun 2020, melonjak lebih dari 150 persen dalam lonjakan penggemar crypto telah dikreditkan pada stimulus moneter dan fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam menanggapi krisis Covid-19, serta minat dari investor terkenal seperti Paul Tudor Jones dan Stanley Druckenmiller.
Kejatuhan terbaru datang karena banyak yang memperkirakan cryptocurrency akan segera mencapai level tertingginya sepanjang masa di 20.000 dollar AS.
Antoni Trenchev, mitra pengelola dan salah satu pendiri Nexo, yang menyebut dirinya sebagai pemberi pinjaman crypto terbesar di dunia, mengatakan dia mengharapkan bitcoin untuk naik dengan baik ke 20.000 dollar AS dan seterusnya.
“Dalam jangka panjang, saya tidak melihat apa pun yang menggagalkan kenaikan Bitcoin yang tidak dapat dibatalkan lebih tinggi,” kata Trenchev.
“Itu tidak berarti kita tidak akan mengalami kemunduran di sepanjang jalan. Lihat apa yang terjadi di bulan Maret, Bitcoin anjlok 40 persen dalam satu hari selama kepanikan pasar virus corona. 20-30 persen penurunan bisa dan seharusnya diharapkan,” katanya lagi.
“Setiap pasar yang sehat perlu mengalami kemunduran dan periode konsolidasi. Sudah di tahun 2020 kami melihat peningkatan sebesar 160 persen ” ucapnya.
Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus Rp 190 Juta, Tertinggi Dalam 2 Tahun Terakhir
Bitcoin mencapai puncaknya pada 19.783 dollar AS pada Desember 2017. Setelah mencapai tonggak itu, gelembung pecah dan bitcoin anjlok menjadi 3.122 dollar AS pada tahun berikutnya.
Ini naik melewati 15.000 dollar AS pada 5 November, 18.000 dollar AS pada 19 November, dan 19.000 dollar AS pada 24 November.
Nilai pasar Bitcoin yang dihitung dengan mengalikan jumlah total bitcoin yang beredar dengan harga - sekarang berada di 315,3 miliar dollar AS, turun dari 355,9 miliar dollar AS pada hari Selasa lalu, menurut CoinDesk.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar