Suara.com - Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), M. Hidayat memberikan apresiasinya terhadap ajang Housing Estate Awards (HEA) 2020 dan apresiasi secara khusus kepada para developer berprestasi.
Menurutnya, sektor perumahan dan industri turunannya merupakan sektor strategis mulai kebutuhan pokok, salah satu pilar yang memperkuat bangsa, hingga benteng pertama untuk melawan pandemi.
“Saat pandemi, kita harus lebih banyak di rumah, dan di sini peran pengembang maupun produsen bahan bangunan, harus lebih kreatif terkait desain hingga hal teknis lainnya. Bagaimana layout rumah supaya ada tempat cuci tangan di depan, bahkan kalau perlu untuk ganti baju. Bagaimana rumah banyak bukaan supaya udara segar dan cahaya bisa masuk, hingga kalau mungkin membuat ruang isolasi di rumah dan itu harus dipikirkan. Terkait bisnis yang berat, ajang HEA 2020 ini seperti menjadi setetes air di padang pasir, karena penghargaan ini tentunya bisa membuat industri menjadi lebih bergairah,” katanya.
Pernyataannya diungkapkannya di saat pemberian penghargaan kepada sejumlah developer di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), yang dinilai mampu mempertahankan prestasinya. Tepat di masa krisis ini, mereka dan sebagian developer di Jawa dan luar Jawa mampu melepas 70-an rumah, yang harganya ratusan hingga miliaran rupiah per unit.
Menurut Ferry Salanto, Senior Associate Director Colliers International Indonesia (CII), sebuah perusahaan konsultan properti asing di Jakarta, saat resesi pun, tetap ada orang yang punya dana lebih. Atau orang tersebut memang sudah sejak lama mempersiapkan dana untuk membeli properti.
“Mereka inilah yang disasar pengembang saat pandemi,” katanya.
Kemudian, apa alasan lain konsumen, sehingga ia bisa membeli rumah saat pandemi?
Lokasi rumah, nama developer yang membuat konsumen yakin, kemampuan memahami situasi pasar dan menawarkan rumah yang sesuai dengan ekspektasi pasar, harga yang terjangkau menurut lokasi masing-masing, kualitas pengembangan yang baik, dan cara bayar yang meringankan, selalu menjadi faktor-faktor yang menentukan kesuksesan.
Untuk tetap sukses dalam penjualan, walaupun di masa krisis, developer tetap melansir proyek baru saat pandemi. Resesi juga menjadi momentum mereka untuk berekspansi, sehingga saat situasi sudah normal lagi, mereka lebih siap.
Baca Juga: Warga Senang, PUPR Jadikan Rumah Mereka sebagai Homestay di Borobudur
“Kalau baru mulai (melansir proyek), yaitu saat situasi sudah normal, hasilnya pasti beda. Dengan melakukan launching sekarang, developer juga ingin memperlihatkan diri sebagai perusahaan yang kuat,” jelasnya.
Apapun, inovasi, kreatifitas, maupun upaya para developer membuat produknya agar tetap terserap pasar dalam situasi seperti saat ini tetap layak dihargai.
Penghargaan pada Developer Berprestasi
Majalah HousingEstate dan portal housingestate.id menggelar acara pemberian penghargaan HEA 2020 kepada sejumlah developer berprestasi tersebut. Selain itu, diberikan juga penghargaan khusus kepada sejumlah bank penyalur KPR, produsen bahan bangunan, lembaga dan pelaku bisnis properti yang berprestasi.
Menurut Pemimpin Redaksi/Pemimpin Perusahaan HousingEstate, Joko Yuwono, ajang HEA 2020 tetap didedikasikan untuk untuk para developer, industri bahan bangunan, perbankan, dan instansi pemerintah terkait yang berprestasi baik dalam penjualan maupun melakukan inovasi-inovasi.
Pada bagian lain, Ikang Fawzi, Wakil Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Bidang Komunikasi, Promosi, dan Pameran menyampaikan, industri properti yang rata-rata mengalami penurunan lebih dari 50 persen saat pandemi ini. Memasuki periode akhir tahun 2020, telah mulai beranjak naik kendati belum normal.
“Situasi ini bukan hanya di Indonesia, tapi juga dirasakan oleh seluruh dunia. Kita tetap harus optimistis, karena situasinya sudah mulai kembali ada peningkatan. Harapan kita semua, akhir tahun ini bisa menjadi pondasi yang baik dan pada kuartal kedua tahun depan, kita semua sudah bisa berlari kencang lagi, terlebih sektor properti sebagai garda terdepan perekonomian,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Tahun Ini, Jumlah Pengangguran di Gorontalo Sentuh 25.410 Orang
-
Videografis: Tips Memilih Masker Berfiltrasi Baik
-
Peneliti: Integrasi Kunci Tingkatkan Produktivitas Saat Pandemi Covid-19
-
9 Bulan Pandemi, Ini 9 Daerah di Indonesia yang Tak Terinfeksi Covid-19
-
Bidbox, Sarana Publikasi Gratis untuk Mobil Bekas
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera