Mensos mengingatkan, menyalurkan bansos bukan pekerjaan mudah. Setelah Kemensos mengalokasikan kuota bantuan, ternyata daerah tidak bisa menyerap. Bantuan akan terserap dan tersalurkan jika tepat kepala daerah proaktif berkomunikasi dengan Kemensos.
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Juliari dan rombongan mengunjungi kalangan masyarakat di Pemalang, Purbalingga dan Purwokerto. Salah satu agenda Mensos adalah menyaksikan pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Mensos juga bertemu dan memberikan arahan kepada para pendamping PKH.
BST Kurangi Beban Hidup ART
Ny Agus Sumartini masih harus membanting tulang di usianya yang ke 51 tahun. Perempuan satu anak ini menjadi asisten rumah tangga (ART) paruh waktu di rumah tetangganya, di Desa Cempoko Mulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang
Sumartini mendapat upah Rp 15.000 per hari dari pekerjaannya. Ia melakukan cuci pakaian, setrika pakaian, cuci piring, mengepel, dan mengasuh anak.
“ Kulo angsal Rp 15.000. Lha niku kerjone ngantos jam kalih welas dalu margi kedah momong lare alit_ (Saya dapat upah Rp 15.000/hari. Kerjanya sampai jam 24, karena harus mengasuh anak),” katanya saat ditemui di Kantor Pos Kepanjen, Kabupaten Malang.
Perempuan tulang punggung keluarga ini hidup bersama dengan anak tunggalnya yang lulusan setingkat SMA. Kini anak lelakinya itu menekuni usaha ayam geprek dengan membuka gerai di depan rumah.
“Ada Covid-19, ya ngga seramai dulu. Dengan ayam 1-2 kilgramo sehari, sering tidak habis terjual,” kata KPM bansos BST ini.
Dengan kondisi seperti ini, bantuan dari pemerintah sangat berarti. BST yang ia terima sangat membantu meringankan beban kehidupan sehari-hari.
“ Nggih damel bayar listrik, toyo, beras (untuk membayar listrik, air, dan beli beras),” katanya dengan seyum lebar sambal mengayuh sepeda ontel.
Baca Juga: Pejabat Kemensos Kena OTT KPK, Diduga Terkait Bansos Pandemi Covid-19
Berita Terkait
-
Susul Bosnya, Giliran Anak Buah Mensos Jualiari Serahkan Diri ke KPK
-
Diingatkan Tak Korupsi, Mensos Juliari Abaikan Pesan Ketum PDIP Megawati
-
KPK Tetapkan Mensos Juliari Tersangka, PDIP: Kami Hormati Proses Hukumnya
-
Tersangka Korupsi Rp 17 M, Koleksi Kendaraan Mensos Juliari Cuma Satu Ini
-
Jadi Tersangka, Twitter Mensos Juliari Langsung Digembok, Netizen Nyinyir
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
Menteri Purbaya Sindir Kinerja Bea Cukai: Orangnya Pintar-pintar, Tinggal Digebukin Aja
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari