Suara.com - PT Cipta Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) membidik total pendapatan usaha pada tahun 2021 sebesar Rp 3,24 triliun. Nilai itu lebih tinggi dibandingkan dengan prediksi pendapatan usaha pada 2020 yang senilai Rp 2,26 triliun.
Direktur CMNP, Hasyim mengatakan, pendapatan tahun ini diproyeksikan memang turun yang mana terkena imbas dari pandemi Covid-19.
"Proyeksi pendapatan kami di 2021 sebesar Rp 3,24 triliun. Memang pendapatan hingga akhir 2020 diperkirakan turun menjadi Rp 2,26 triliun dari 2019 yang mencapai Rp 3,53 triliun. Penurunan ini akibat kondisi Covid-19, terkait pengerjaan konstruksi," ujar Hasyim dalam Public Expose di Jakarta, Selasa (15/12/2020).
Hasyim merinci, proyeksi beban usaha di sepanjang 2021 sebesar Rp 2,24 triliun atau lebih tinggi dibandingkan proyeksi beban usaha di 2020 yang senilai Rp 1,5 triliun.
"Kami akan menyesuaikan jumlah beban dengan kondisi Covid-19. Semua aktivitas operasional akan menerapkan prinsip efisiensi," jelasnya.
Dengan hasil itu, Hasyim menargetkan laba bersih pada 2021 sebesar Rp 485 miliar. Angka ini lebih tinggi dari 2020 yang diproyeksikan hanya Rp 264 miliar.
"Proyeksi laba bersih kami di 2020 menurun dari 2019 yang sebesar Rp 690 miliar. Tetapi, kami beruntung masih mencatatkan laba positif, padahal banyak perusahaan yang merugi di saat pandemi," ucap Hasyim.
Hasyim menuturkan, optimisnya perseroan maraup pendapatan dan laba tersebut didorong dari perekonomian yang mulai membaik serta, kecenderungan normalnya aktivitas masyarakat yang tercermin dari proyeksi lalu lintas harian rata-rata (LHR).
Pada 2021 LHR ruas tol dalam kota (JIUT) diperkirakan sebanyak 408.800 kendaraan, Tol WaruJuanda sebanyak 41.449 kendaraan, Tol Soroja sebanyak 35.030 kendaraan dan Tol Desari sebanyak 55.618 kendaraan.
Baca Juga: Ricuh, Demo Korban Penggusuran Proyek Tol Bandara di Depan Kantor Wali Kota
"Dua bulan terakhir di tahun ini LHR Soroja mencapai 34 ribuan kendaraaan dan Desari sebanyak 50 ribuan," ungkapnya.
Di sisi lain, Hasyim menambahkan, pada 2021 perseroan mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 5 triliun untuk pengerjaan di Tol Cisumdawu, Desari dan HBR II Elevated.
"Dananya akan bersumber dari perolehan dana PUT II dengan HMETD yang sebesar Rp 1,39 triliun, serta kombinasi dari pinjaman bank dan penerbitan obligasi yang sedang kami kaji," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
Terkini
-
Kolaborasi KB Bank dan MSIG Life Hasilkan Smart Wealth Assurance, Jaminan Finansial Keluarga
-
IHSG Pecah Rekor di Awal Perdagangan Senin, Tembus Level 8.443
-
Harga Emas Antam Lagi Tren Naik, Kini Capai Rp 2.307.000 per Gram
-
Pendaftaran Bintara Brimob Resmi Dibuka: Ini Cara Daftar, Jadwal, Syarat, dan Tahapan
-
Ancaman Deepfake Buat Perbankan Tekor Rp2,5 Triliun
-
Gairahkan Sektor Komersial, Kawasan Properti Ini Bidik 90.000 Captive Market
-
65 Persen Warga RI Terima Upaya Penipuan Tiap Minggu
-
Harga Emas Hari Ini Stabil: Galeri 24 dan UBS Kompak, Emas Antam Jadi Sorotan
-
IHSG Diproyeksi Menguat Hari Ini: Bursa Asia Melemah, Wall Street Was-was Saham AI
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah