Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, potensi ekonomi digital yang begitu besar yang dimiliki Indonesia bisa menjadi salah satu cara mengentaskan masyarakat miskin.
Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani dalam acara Indonesia Digital Conference 2020, yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (16/12/2020).
"Digital ekonomi meningkatkan kehidupan masyarakat miskin jauh dari akseleratif," kata Sri Mulyani.
Pasalnya, kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, ekonomi digital bisa memberikan askes yang lebih luas kepada masyarakat. Di samping itu, produktivitas masyarakat juga akan meningkat.
"Transformasi digital memberikan tantangan baru, bagaimana kita mengubah cara kerja, bisnis model, profesionalisme, security, dan safety. Upside-nya adalah produktivitas dan kecepatan meningkat," katanya.
Menurutnya, agar Indonesia bisa memanfatakan ekonomi digital harus dibangun infrastruktur dan bisa dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi, ekonomi Indonesia bakal lebih produktif. Salah satunya membangun ekosositem yang lebih praktis.
"Kita harus melihat potensi di mana Indonesia sebagai negara Asean ini di mana realisasi nilai tambah digital ini. Karena digital ekonomi bisa mendorong pengurangan kemiskinan. Makanya dibutuhkan desain policy," katanya.
Dari laporan yang dirilis Temasek, ekonomi digital Indonesia akan berkembang pesat pada 2025 mendatang dari berbagai bidang.
Pertama, dari bidang internet, ekonomi digital RI diproyeksi naik lebih dari tiga kali lipat yakni dari USD 40 miliar menjadi USD 133 miliar.
Baca Juga: Founder & CEO Tokopedia William Ajak Warga Indonesia Wajib Militer
Kemudian, melalui e-commerce naik empat kali lipat dari USD 20 miliar ke USD 82 miliar dan online traveling naik 2,5 kali lipat dari USD 10 miliar menjadi USD 25 miliar.
Lalu dari media berpotensi naik dari USD 3,5 miliar menjadi USD 9 miliar dan melalui ride hailing dari USD 5,7 miliar ke USD 18 miliar.
Berita Terkait
-
Founder & CEO Tokopedia William Ajak Warga Indonesia Wajib Militer
-
Sri Mulyani Dipaksa Jadi Serba Digital Gara-gara Corona
-
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Digital RI Masih Hadapi Tantangan Besar
-
Sri Mulyani Takut Kasus Covid-19 Meningkat saat Libur Akhir Tahun 2020
-
Sri Mulyani Klaim Bansos Selamatkan RI dari Masyarakat Miskin Baru
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG