Suara.com - Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami perubahan seiring perkembangan pandemi Covid-19 yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi yang sangat tinggi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengatakan, akibat tingginya ketidakpastian, pemerintah harus berkali-kali merubah proyeksinya, dimana pada proyeksi Desember ini menunjukkan titik terendah dari 4 kali revisi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini.
"Pada bulan Desember dengan melihat data sampai dengan November kita memproyeksi pertumbuhan ekonomi kita minus antara 2,2 persen sampai minus 1,7 persen," kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita secara virtual, Senin (21/12/2020).
Dari data yang disampaikan Sri Mulyani menunjukan bahwa pemerintah sudah melakukan revisi target pertumbuhan ekonomi sebanyak 4 kali, dimana pada periode Maret-April 2020 pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kisaran 0,4 persen sampai dengan 2,3 persen.
Angka ini pun berubah kembali pada periode Mei-Juni, dimana pemerintah kembali menurunkan target pertumbuhan ekonomi menjadi 0,4 persen sampai dengan 1 persen saja.
Kembali pada periode September-Oktober Sri Mulyani kembali merevisi target pertumbuhan ekonomi diangka minus 1,7 persen sampai dengan minus 0,6 persen.
Dan terakhir pada Desember ini pemerintah kembali menurunkan target pertumbuhan ekonomi ke 4 kalinya, dimana mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar antara minus 2,2 persen dan minus 1,7 persen.
"Jadi tahun ini menggambarkan perubahan forecasting karena adanya dinamika covid yang menyebabkan hampir semua negara dan institusi tidak bisa memproyeksi secara akurat," pungkasnya.
Baca Juga: Ketidakpastian Ekonomi Indonesia dan Pelonggaran Kebijakan Moneter
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Usai CEO Ditangkap, OJK Pantau Ketat Tim Likuidasi Investree
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Melesat
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya