Suara.com - Di tengah pandemi yang kian menggerogoti bisnis dalam negeri, beberapa sektor justru mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Salah satunya di bidang agribisnis.
Tak hanya laris manis di komoditas bahan pangan dan tanaman obat, di Ekosis (platform komunitas dan jual-beli produk agri), jual beli juga meningkat tajam pada komoditas berbasis hobi, seperti tanaman hias, ikan hias, benih ikan, benih buah dan sayur, hingga hewan ternak.
Tak heran, sejak dirilis pada bulan September 2019 lalu, pengguna Ekosis meroket hingga 40 ribu pengguna yang tersebar di lebih dari 100 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi seluruh Indonesia.
Felicia Yulie Mills selaku Business Development Ekosis mengatakan, pelaku agribisnis di berbagai bidang, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, hingga peternakan, kini dapat mencari partner bisnis dan memasarkan komoditasnya dengan mudah, bahkan sebelum masa panen.
"Pembeli tak perlu takut dengan penipuan, sebab Ekosis menjamin keamanan transaksi dengan sistem rekening bersama. Dengan begitu, uang terjamin hingga produk sampai di tangan," kata Felicia dalam keterangannya, Rabu (23/12/2020).
Felicia berharap, dengan memotong rantai distribusi yang panjang, produsen dapat menjual produk dengan harga yang layak, langsung ke end-user.
Di sisi lain, konsumen (Perusahaan/Industri agri, hotel, restoran, cafe) bisa mendapatkan produk dengan harga yang lebih murah, sehingga menguntungkan bagi semua pihak.
Pengguna juga tak perlu dipusingkan lagi perihal logistik, sebab jasa pengiriman, pergudangan, hingga cold storage dapat dipilih langsung via aplikasi/website Ekosis.
Tak hanya menyediakan wadah untuk jual-beli produk agribisnis dalam negeri, Ekosis juga menyediakan Jasa Permodalan untuk memudahkan pengguna mengakses pinjaman pada penyedia yang resmi dan terdaftar di OJK, seperti Investree, Crowdo, dan Asakita.
Baca Juga: Pertanian Tumbuh Meski Pandemi, Kementan Apresiasi Kepala Daerah
Pengguna juga dapat terhubung langsung dengan Jasa Manajemen Kualitas (pelatihan & konsultasi) untuk meningkatkan kualitas produk melalui institusi terpercaya, seperti Balai Besar Industri Agro (BBIA), PT. Agro Indah Permata (AIP 21), Balai Penelitian Teknologi Karet (BPTK), dan Global Reliance International (GRI).
Dengan kemudahan akses pasar, logistik, permodalan, sarana prasarana, hingga manajemen kualitas produk, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku agribisnis di seluruh Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak