Suara.com - Sebagai negara maritim, idealnya Indonesia menjadi negara yang maju dan berdaya saing. Nyatanya, kualitas sumber daya manusia (SDM) belum menunjukkan hal tersebut. Jadi, sangat tepat jika pembangunan yang berkelanjutan harus melibatkan perpustakaan agar target SDM Unggul Indonesia Maju tercapai.
Di sejumlah negara di Eropa dan Asia, mulai banyak diterapkan kebijakan dan upaya kolaboratif untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan ketika masuk ke dunia kerja.
Rumusan tersebut melibatkan peran pemerintah, akademisi, dan pelaku bisnis. Sederhananya, para lulusan universitas langsung terserap oleh lapangan kerja di sektor industri dan UMKM yang dibangun pemerintah.
Era industri 4.0 secara langsung ataupun tidak langsung telah dilewati. Yang harus dilakukan selanjutnya adalah yang terpenting.
"Kita jangan berpikir sama dengan yang dilakukan negara lain. Harus berbeda. Jika sama, berarti proses literasi tidak berjalan," kata Rektor Universitas Bahaudin Mudhary Rachmad Hidayat, ditulis Kamis (24/12/2020).
Harus ada perubahan paradigma pada semua lini. Perpustakaan menawarkan formula dimana sumber daya alam yang merupakan modal dasar pembangunan dapat dikelola oleh kualitas SDM yang terbarukan.
Salah satunya melalui program transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial yang rata-rata melibatkan industri rumah tangga (home industry).
"Pertanyaannya, kenapa angka pengangguran masih tinggi karena pembangunan kurang melibatkan perpustakaan dalam pembangunan," terang Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando saat pelaksanaan Sosialisasi Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) di Kabupaten Sumenep.
Transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial yang menjadi salah satu program utama Perpusnas melibatkan kemampuan literasi. Di abad 21, literasi adalah alat kecakapan hidup sebagai modal penting untuk bersaing.
Baca Juga: Link Net Berdayakan SDM Profesional Berorientasi ke Kebutuhan Pelanggan
"Kita memerlukan anak-anak Indonesia yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan kemauan kolaboratif," tambah Syarif Bando.
Tidak hanya anak-anak milenial yang akan menjadi estafet penerus pembangunan, melainkan para orang tua juga harus didorong agar turut memiliki kemampuan literasi yang setara dengan generasi penerus.
"Orang tua kalau bisa malah mempunyai kemampuan multi literasi," saran Kepala Perpusnas.
Demi memudahkan, literasi perlu dibingkai menjadi Gerakan Literasi Nasional. Gerakan yang tidak bergerak secara parsial melainkan kolaboratif. Pelibatan publik benar-benar di aktifkan karena tanpa kesadaran kolektif, upaya peningkatan daya saing hanya sekedar macan kertas.
Industri 4.0 yang sarat dengan artificial intellegence dan big data memerlukan trilogi kecakapan, antara lain pertama karakter, yakni kemampuan beradaptasi pada perubahan yang dinamis.
Kedua, kompetensi yang bisa diperoleh manusia lewat pengalaman dalam memecahkan masalah. Dan ketiga literasi, yakni kemampuan berpikir kritis yang ditopang kemampuan baca tulis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Dedi Mulyadi Tarik Donasi Rp 1.000 per Hari, Purbaya Sebut Bukan dari Pemerintah Pusat
-
IHSG Perkasa di Sesi I, Diprediksi Sentuh Level Ini
-
Usai Himbara, Giliran Bank Jakarta Kebagian Dana Purbaya Rp 10-20 Triliun
-
Begini Penjelasan Pakar Energi Soal Kandungan Etanol pada BBM Murni
-
IESR: Penguatan SDM Jadi Kunci Transformasi Sektor Energi Nasional
-
Purbaya Girang Pramono Mau Bangun Gedung Baru Bank Jakarta: Saya Enggak Keluar Uang
-
APBD Jakarta Dipangkas Hampir Rp 20 T, Menkeu Purbaya Guyon Masih Bisa Dipotong Lagi
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Gubernur Bank Indonesia Sebut Tiga Pilar Bangun Ekonomi Syariah, Apa Saja?
-
RI Ekspor Kopi Robusta Asal Lampung dan Malang ke Mesir