Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan beberapa sinyal pemulihan ekonomi yang terjadi di sepanjang kuartal IV 2020.
Salah satunya adalah membaiknya capital market, menurut dia kondisi pasar modal Indonesia perlahan mulai menunjukkan pemulihan setelah turun tajam pada Maret lalu.
"Kami lihat di kuartal IV ini sejumlah indikator pemulihan ekonomi mulai terlihat, seperti capital market. Kalau kita lihat Indeks Harga Saham Gabungan di bulan Desember ini sudah mencapai 6.100, di mana pada awal tahun berada di sekitar 5.400," kata Airlangga dalam acara diskusi virtual, Kamis (24/12/2020).
Tak hanya itu kata dia sinyal pemulihan lain juga datang dari terus menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, di mana Airlangga saat ini mata uang garuda sudah berada dilevel yang cukup baik di Rp 14.100.
Sementara dari sisi perdagangan, lanjut Ketua Umum Partai Golkar ini telah menunjukkan perbaikan, baik dari sisi ekspor maupun impor.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) neraca dagang Indonesia pada November 2020 mengalami surplus sebesar 2,62 miliar dolar AS. Angka itu berasal dari nilai ekspor Indonesia 15,28 miliar dolar AS dan impor 12,66 miliar dolar AS pada bulan tersebut.
Realisasi neraca dagang tersebut lebih rendah dibandingkan surplus Oktober lalu yang sebesar 3,61 miliar dolar AS, namun lebih tinggi dari defisit 1,33 miliar dolar AS pada November 2019 lalu.
"Neraca perdagangan juga sudah positif dan itu continue, dan kita lihat juga cadangan devisa juga sudah 135 miliar dolar AS akibat dari perdagangan yang positif. Artinya ekspor lebih banyak dibandingkan impor," pungkas Airlangga.
Baca Juga: Peranan Keputusan Bank Indonesia dalam Pemulihan Ekonomi
Berita Terkait
-
Rombak Anggaran ala Purbaya: Gebrakan atau Judi Ekonomi?
-
IHSG Berakhir Memerah Imbas Keputusan Suku Bunga The Fed
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
IHSG Masih Betah Bergerak di Level 8.000 pada Awal Sesi Perdagangan Kamis
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri