Suara.com - Adi Martadinata (35) tersenyum ramah saat ditemui Tim Jamkesnews saat dirinya menjalani proses cuci darah di Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung. Pria asal Labuhan Dalam, Kota Bandar Lampung ini harus menjalani cuci darah seminggu 2 kali yaitu hari Senin dan Kamis.
"Saya sudah cuci darah sejak 1 Tahun 4 Bulan yang lalu, saya ingat betul gejala awal yang dirasakannya adalah muntah gak mau makan, kalau makan pasti muntah dan sakit kepala.
Mungkin akibat kurang minum air putih, habis itu keseringan minuman berenergi seperti yang bersoda, minum obat keras dikarenakan sering pusing kepala, dan sering minum alkohol juga. Intinya saya dahulu sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat,” cerita Adi.
Adi menceritakan bahwa ia kaget luar biasa saat mengetahui harus menjalani proses cuci darah. Selain risikonya yang mengancam jiwa, penyakit ini juga terkenal akan biaya pengobatannya yang luar biasa mahal.
Namun Adi mengakui kekhawatirannya soal biaya berobat telah hilang karena saya sudah menjadi peserta JKN-KIS.
"Saat ini saya terdaftar sebagai peserta JKN-KIS mandiri kelas II. Memang sempat khawatir dan takut masalah biaya yang akantimbul akibat pengobatan yang saya jalani. Tapi luar biasanya, Program JKN-KIS menjamin semua biaya pengobatan cuci darah saya. Betapa senangnya hati saya dan tak henti-hentinya mengucap syukur dan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang mau menjamin seluruh biaya cuci darah," ucap Adi dengan haru.
Menurut Adi, selama menjalani pengobatan, ia tidak merasakan perbedaan pengobatan dan pelayanan rumah sakit yang diterimanya tetap berkualitas.
Pengobatan berkualitas tetap dia rasakan karena kartu JKN-KIS selalu aktif karena tidak pernah telat bayar iuran. Adi menambahkan, dia sangat merasakan manfaat dari JKN-KIS karena dengan rutin membayar iuran setiap bulan dia dapat menjalani pengobatan tersebut.
"Dia menegaskan besarnya iuran yang dia bayarkan tidak sebanding dengan manfaat yang diterimanya karena dapat menikmati kemudahan berobat dengan tenang tanpa memikirkan biaya," tutup Adi
Baca Juga: Peserta Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan Dilayani Tanpa Dibedakan
Berita Terkait
-
Rendy Bebas Biaya Operasi Batu Ginjal karena JKN - KIS
-
JKN - KIS Dampingi Penderita Kelenjar Tiroid sampai Sembuh
-
Peserta Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan Dilayani Tanpa Dibedakan
-
Kisah Perjuangan Seorang Single Parent di Tengah Kerasnya Ibu Kota
-
Jantung Koroner, Ridwan harus Operasi Bypass dan Konsumsi Obat Seumur Hidup
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T