Suara.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri masih mendalami kasus dugaan penyebaran berita bohong, menyesatkan, serta penipuan yang dilakukan oleh bos PT Grab Toko Indonesia, Yudha Manggala Putra.
Termutakhir, penyidik mengungkapkan bahwa Yudha Manggala Putra diduga telah melakukan pencucian uang dari hasil kejahatannya.
Dir Tipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol Slamet Uliandi menyebut, tersangka diduga menginvestasikan hasil kejahatannya itu dalam bentuk mata uang elektronik atau cryptocurrency atau aset kripto.
"Pelaku juga disinyalir menginvestasikan uang hasil kejahatannya ke dalam bentuk cryptocurrency," kata Slamet kepada wartawan, Rabu (13/1).
Adapun, Slamet mengklaim bahwa kekinian penyidik masih mendalami dugaan tersebut. Penyidikan terkait dugaan pencucian uang hasil kejahatan yang dilakukan oleh Yudha Manggala Putra itu pun dilakukan secara khusus atau terpisah.
"Terkait dengan hal ini (cryptocurrency) akan ditangani melalui berkas terpisah," ujar Slamet.
Dit Tipidsiber Bareskrim Polri sebelumnya menangkap Yudha Manggala Putra di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pasa Sabtu (9/1) pekan kemarin.
Yudha Manggala Putra ditangkap atas dugaan telah melakukan tindak pidana menyebarkan berita bohong dan menyesatkan hingga penipuan yang menyebabkan kerugian senilai Rp 17 miliar.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa Yudha Manggala Putra ditangkap di kawasan Kebayoran Baru sekira pukul 20.00 WIB.
Baca Juga: Bos Grab Toko Yudha Manggala Putra Diciduk Polisi
"Telah melakukan penangkapan terhadap seorang laki-laki yang melakukan dugaan tindak pidana menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi eletronik, tindak pidana transfer dana atau pencucian uang," kata Listyo kepada wartawan, Rabu (13/1/2021).
Dalam melancarkan aksi kejahatannya, Yudha Manggala Putra melibatkan pihak ketiga selaku pembuat website belanja online atau daring. Selanjutnya, mereka menggunakan modus menawarkan berbagai macam barang elektronik dengan harga murah.
"Ada 980 konsumen yang pesan barang, tapi hanya sembilan yang menerima barang," beber Listyo.
Bos PT Grab Toko Indonesia itu juga diketahui menyewa sebuah kantor di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Yudha Manggala Putra merekrut enam pegawai yang berperan menangani konsumen yang mengeluhkan apabila barang yang dibelinya tak kunjung datang.
Adapun, Listyo menyebut enam pegawai Yudha Manggala Putra tersebut selalu menggunakan dalih meminta waktu tambahan pengiriman terhadap konsumen yang mengeluh. Meski pada akhirnya barang tersebut tak pernah dikirimnya.
Dalam pengungkapan kasus ini, penyidik turut mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya handphone, laptop, simcard, KTP, dan buku tabungan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak