Suara.com - Pandemi Covid-19 telah membuat masyarakat lebih banyak menghabiskan kegiatannya di dalam rumah, termasuk melakukan transaksi keuangan. Maraknya transaksi online yang terjadi belakangan ini, membuat masyarakat terbiasa dengan berbagai kemudahan dan juga kenyamanan dalam melakukan berbagai transaksi keuangan.
Tidak hanya terbatas dengan melakukan transaksi dalam negeri namun transaksi keuangan antar negara juga semakin meningkat kebutuhannya pada masyarakat Indonesia.
Menurut data Bank Dunia, pengiriman uang keluar negeri terus tumbuh stabil mencapai 5 Miliar dolar AS di tahun 2019.
Data ini juga didukung dengan banyaknya pelajar Indonesia yang bersekolah ke luar negeri yang terus bertambah sekitar 35 persen dalam 10 tahun terakhir menurut data ICEF Monitor.
Dahulu untuk mengirimkan uang ke luar negeri memakan waktu yang cukup lama, masyarakat masih diharuskan mengunjungi kantor cabang bank dan mengisi berbagai macam dokumen untuk melakukan transaksi ke luar negeri.
Tidak hanya itu tingginya biaya pengiriman juga menjadi beban masyarakat Indonesia untuk melakukan transfer uang ke luar negeri.
Melihat adanya kebutuhan remitansi internasional yang signifikan di Indonesia, OY! Indonesia menjawab kebutuhan pelanggannya dengan menyediakan layanan remitansi internasional dalam aplikasi OY!.
"Dengan layanan Transfer Internasional yang ada di aplikasi OY!,kini pengguna dapat mengirimkan uang 12 negara seperti Inggris, Prancis, Belanda, Korea Selatan, India, Vietnam, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, China dan Australia," kata Manajemen OY! dalam keterangannya, Jumat (29/1/2021).
OY! Juga memiliki rate biaya kirim uang ke luar negeri yang lebih murah dari layanan remitansi lainnya.
Baca Juga: Viral! Pemuda Minta di Unblock Pacar Via M-banking, sampai Transfer Uang!
Tidak hanya itu saja, pengguna juga dapat melihat setiap proses pengiriman uangnya sampai uang tersebut sampai ke penerima sehingga untuk keamanannya dijamin ketika menggunakan layanan ini melalui aplikasi OY!.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
Terkini
-
Kemenhub Gelontorkan Rp 3,7 Triliun Buat Sistem Transportasi Atasi Macet di Medan dan Bandung
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
3 Kandidat yang Akan Jabat Menteri BUMN Sementara
-
Bisnis Perawatan dan Perbaikan Bangunan Mulai Menggeliat
-
Syarat Take Over KPR, Harga Rumah Lebih Murah Daripada Beli Baru?
-
Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA? Diatas Standar Kelayakan Hidup
-
Perusahaan TV Kabel Sky Fokus Streaming, Ratusan Karyawan Jadi Korban
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab