Suara.com - Twitter berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba. Namun demikian, Twitter memperkirakan, pertumbuhan pengguna akan melambat pada kuartal II tahun ini.
Pendapatan total Twitter mencapai 1,29 miliar dolar AS (sekitar Rp 18,1 triliun) meningkat 28 persen dari tahun ke tahun.
Perusahaan media sosial itu memperkirakan pengeluaran akan naik 25 persen atau lebih pada 2021, namun memproyeksikan pendapatan total akan tumbuh lebih cepat.
Pada kuartal keempat, Twitter mengatakan memiliki 192 juta rata-rata pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi naik 26 persen dari tahun sebelumnya.
Twitter mengatakan tingkat pertumbuhan pengguna bisa saja turun menjadi "dua digit" mulai kuartal kedua.
Perusahaan media sosial itu mengatakan pertumbuhan pengguna telah didorong oleh peningkatan produk dan lebih banyak percakapan global tentang sejumlah peristiwa, seperti pandemi COVID-19 dan pemilihan AS.
Beberapa perubahan sementara untuk mengurangi misinformasi seputar pemilu AS dikatakan hanya berdampak kecil pada pertumbuhan pengguna global, menurut Twitter.
Dalam sebuah surat kepada pemegang saham, Twitter mengatakan lonjakan signifikan terkait pandemi pada jumlah pengguna tahun lalu menciptakan tantangan untuk keuntungan di masa depan.
Twitter telah menjadi sorotan di tengah perdebatan global tentang apa yang diizinkan di situs tersebut, mulai dari pemblokiran terhadap presiden AS terdahulu, Donald Trump, hingga baru-baru ini menolak untuk mematuhi aturan pemerintah India untuk memblokir akun yang terkait protes petani.
Baca Juga: Pasangan Suami Istri Tawarkan Jasa Threesome di Twitter, Tarifnya Rp 1 Juta
Bisnis periklanan Twitter mendapatkan keuntungan dari format iklan baru dan penargetan yang lebih baik, kata Chief Financial Officer Ned Segal dalam rilis pendapatan.
Pendapatan iklan Twitter mencapai 1,15 miliar dolar AS (sekitar Rp16,1 triliun), naik 31 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Bulan lalu, Twitter mengakusisi startup layanan email Revue. Belum lama ini Twitter juga meluncurkan fitur mirip Stories yang dinamai "fleets," dan merilis versi beta "Spaces," fitur ruang obrolan audio.
Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu sebelumnya mengatakan sedang menjajaki aliran pendapatan lain seperti konsep berlangganan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak