Suara.com - Harga emas dunia melanjutkan kejatuhannya menuju sesi kelima pada perdagangan hari Rabu, merosot ke level terendah dalam lebih dari dua bulan karena spekulasi untuk pemulihan ekonomi mendorong dolar AS dan imbal hasil US Treasury.
Mengutip CNBC, Kamis (18/2/2021) harga emas di pasar spot anjlok 1,2 persen menjadi 1.773,72 dolar AS per ounce, setelah mencapai level terendah sejak 30 November di 1.768,60 dolar AS per ounce sebelumnya.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menyusut 1,5 persen menjadi 1.772,80 dolar AS per ounce.
"Ekonomi Amerika diperkirakan perlahan pulih kembali," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Optimisme untuk bisa mengendalikan virus corona ditunjukan dalam dolar yang sedikit lebih kuat dan dalam imbal hasil US Treasury 10 tahun, yang melesat ke level tertinggi sejak Februari 2020.
Menguatnya optimisme untuk rencana stimulus Amerika senilai 1,9 triliun dolar AS dan ekspektasi inflasi yang meningkat mendorong imbal hasil obligasi 10 tahun, yang pada gilirannya mengangkat dolar AS ke level teringginya lebih dari satu minggu.
Logam lainnya platinum, melorot 1,1 persen menjadi 1.247,85 dolar AS per ounce, jauh di bawah 1.336,50 dolar AS per ounce pada sesi Selasa, level tertinggi sejak September 2014.
Sedangkan paladium turun 0,4 persen menjadi 2.372,62 dolar AS per ounce, sementara perak naik tipis 0,1 persen menjadi 27,26 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Harga Turun, Masyarakat di Padang Ramai Belanja Emas
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur
-
Purbaya Mau Kemenkeu Terjun Langsung Bangun Proyek Sekolah Impian Prabowo