Suara.com - Jika mengacu pada indikator ketahanan pangan, Indonesia dinilai unggul dari negara-negara lain. Hal ini dikemukakan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria, saat mengklarifikasi pernyataan status ketahanan pangan nasional yang menggunakan rujukan Food Sustainable Index.
"Dalam data indeks ada ketahanan pangan dan keberlanjutan pangan. Nah untuk yang indikator ketahanan pangan, Indonesia memang unggul dari negara lain," ujarnya, dalam sesi Kuliah Umum di Kampus Universitas Syekh Kuala Banda Aceh, Sabtu (20/2/2021).
Menurut Arif, sektor pertanian, sejauh ini mampu membangkitkan ekonomi nasional dengan pertumbunan signifikan, yakni 2,59 persen. Angka tersebut dinilai mengembirakan karena pertumbuhan tersebut terjadi saat sektor lainya mengalami keterpurukan.
"Ini menggambarkan bahwa sektor pertanian adalah sektor penyelamatan ekonomi nasional. Pertanian adalah lokomotif ekonomi Indonesia, makanya kita semua harus bekerja bersama," katanya.
Arif menyatakan bangga, karena ekspor pertanian mengakami kenaikan sebesar 15 persen. Apalagi kenaikan tersebut terjadi ketika seluruh negara di dunia mengalami krisis berkepanjangan akibat pandemi Virus Covid-19.
"Makanya ketahanan pangan harus kita wujudkan karena pertanian adalah tulang punggung," katanya.
Mengenai hal ini, Arif minta seluruh dosen, peneliti, mahasiswa, para petani dan semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan bangsa untuk memberi kontribusi nyata terhadap kekuatan sektor pertanian Indonesia.
"Saya berharap, semua orang berlari mengejar ketertinggalan. Itulah kenapa mindset menjadi penting untuk membuat suatu perubahan. Saya yakin, untuk membangun pertanian menuju puncak perlu belajar, berlatih, mengatur strategi dan tekad kuat, sehingga pembangunan Agro Maritim 4.0 menjadi sangat penting," katanya.
Baca Juga: Komisi VI Minta Kemendag Koordinasi dengan Kementan soal Kelangkaan Pangan
Berita Terkait
-
IPB Apresiasi Pertumbuhan Sektor Pertanian di Masa Pandemi Covid-19
-
Perlu Cermat Baca Indeks Ketahanan Pangan, Ini Sebabnya Menurut Peneliti
-
Banjir di Majalengka, Kementan Nyatakan Siap Bantu Proses Mitigasi
-
Nilai Indeks Naik, Kementan: Status Ketahanan Pangan Indonesia Semakin Baik
-
Ekonom Senior INDEF Dukung Program Food Estate
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
UMP 2026 Resmi Disahkan Prabowo, Ini Bedanya dengan Formula Upah Lama
-
Prabowo Teken PP, Begini Formula Kenaikan UMP 2026
-
Imbas Blokade Tanker Venezuela oleh AS, Harga Minyak Brent dan WTI Melonjak
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Rupiah Berbalik Menguat, Dolar Amerika Serikat Loyo Sentuh Level Rp16.667
-
Dompet Digital Jadi Senjata Utama Lawan Judi Online
-
IHSG Meroket di Level 8.700 Rabu Pagi, Saham SUPA ARA
-
Toba Pulp Lestari Buka Suara Soal Perintah Prabowo Lakukan Audit Total
-
Emas Hari Ini Turun Harga di Pegadaian, Galeri 24 Paling Murah
-
Bank Indonesia Diramal Tahan Suku Bunga di Akhir Tahun, Ini Faktornya