Suara.com - Ekonom senior INDEF, Bustanul Arifin, mendukung program jangka panjang Food Estate yang kini tengah dikembangkan pemerintah di Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketiga Provinsi itu nantinya akan menjadi percontohan pertanian maju, mandiri modern dan menjadi program terapan untuk semua Provinsi di Indonesia.
"Program food estate harus kita dukung dan kawal bersama. Kebetulan saya sudah pernah ke Kalteng dan memang perlu kita dukung," ujar Bustanul dalam sesi diskusi INDEF yang berjudul Daya Tahan Sektor Pertanian: Realita atau Fatamorgan, Rabu, (17/2/2021).
Sebagai informasi, untuk food estate wilayah Kalimantan Tengah saat ini sudah memasuki masa panen dengan luasan kurang lebih 10 ribu hektare. Sedangkan food estate wilayah NTT tengah masuk masa mekar dengan luasan 5 ribu hektare, dan food estate wilayah Sumatera Utara kini berisiap memulai masa panen.
Bustanul bilang, kemajuan sektor pertanian sangat menguntungkan ekonomi nasional mengingat pertanian dalam kacamata perekonomian terbukti mampu meningkatkan jumlah tenaga kerja.
Kendati begitu, peningkatan tersebut hanya akan menjadi beban karena produktivitas tenaga kerja yang sangat rendah.
"Oleh karena itu, ke depan sektor pertanian wajib memanfaatkan perubahan teknologi dalam bidang produksi baik panen maupun paska panen," katanya.
Rektor IPB, Arif Satria, mengatakan bahwa program food estate adalah salah satu alternatif sekaligus jalan keluar dalam meningkatkan kompetetif produksi beras nasional di kawasan Asia Tenggara. Apalagi, produksi beras Indonesia jika dibandingkan Malaysia, Thailand maupun Filipina angkanya jauh lebih tinggi.
"Karena itu menurut saya food estate adalah salah satu alternatif yang perlu terus kita kaji agar produksi beras kita makin meningkat. begitu juga dengan diversifikasi pangan lokal yang harus kita kembangkan. Yang pasti semangat petani harus kita jaga agar peningkatan produktivitas juga bisa kita jaga," katanya.
Baca Juga: Ekspor Pertanian Tumbuh 14,03 Persen, Kepala BPS: Performa Luar Biasa
Sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto mengapresiasi capaian ekapor dan peningkatan produksi sektor pertanian selama pandemi Covid 19, yakni sejak tahun 2019 hingga memasuki awal tahun 2021.
Berdasarkan catatannya, ekspor pertanian tumbuh 14,03 persen dengan subsektor tanaman pangan sebagai penyumbang tertinggi dalam distribusi dan pertumbuhan ekonomi subsektor pertanian tahun 2020.
"Saya kira performa sektor pertanian sangat luar biasa. Karena itu sektor pertanian harus diberi perhatian lebih karena menjadi sektor penyelamat dan mampu mengangkat kesejahteraan pelakunya," katanya.
Berdasarkan subsektornya, tanaman pangan tumbuh 3,54 persen, tanaman hortikultura 4,37 persen dan tanaman perkebunan tumbuh sebesar 1,33 persen. Namun disisi lain, ada subsektor peternakan yang minus sebesar 0,33 persen.
"Selama pandemi ini ekonomi indonesia terpuruk. Tapi tidak dengan sektor pertanian. Performa pertanian sangat mengembirakan. Karena itu kita perlu menjaga harga beli panen dan membuat kebijakan pengendali inflasi untuk menggenjot kesejahteraan petani," tandas Kecuk.
Berita Terkait
-
Ekspor Pertanian Tumbuh 14,03 Persen, Kepala BPS: Performa Luar Biasa
-
Ketahanan Pangan, TNI-Polri Kompak Dukung Jalannya Food Estate Sumba Tengah
-
Mulai Panen, Petani Bawang Merah di Ria-Ria Apresiasi Program Food Estate
-
Petani Kotamobagu Bisa Tebus Pupuk Subsidi, Syaratnya: Terdaftar di eRDKK
-
Tokoh Masyarakat Sumba Tengah Apresiasi Food Estate di Nusa Tenggara Timur
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur