Suara.com - Pemerintah bakal mengandalkan industri game dan e-sport jadi ladang perekonomian. Sebab, di masa pandemi, kinerja industri game dan e-sport justru meningkat.
Melansir laporan Global Market Games Reports 2020, Newzoo, perusahaan riset pasar dan konsultan bisnis gim dan E-Sports (olahraga elektronik), menyebut Indonesia menjadi salah satu negara terbesar pengguna game di pasar Asia Tenggara.
Newzoo mencatat, penghasilan industri game di Indonesia pada 2019 mencapai 1,1 miliar dollar AS dan menjadi pasar bisnis paling besar di Asia Tenggara.
Koordinator Business Matchmaking Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, Luat Sihombing meminta, masyarakat, khususnya generasi milenial dan generasi Z, berpartisipasi aktif dalam pertumbuhan industri game Dua generasi ini merupakan kalangan yang dominan memainkan game.
Saat ini, populasi generasi Z di Indonesia sebanyak 67 juta jiwa, ditambah generasi milenial berjumlah 62 juta jiwa.
"Yang menjadi tantangan, kalau ingin menjadi pelaku industri (game), kita harus tahu game itu tidak hanya untuk entertain," ujar Luat sebuah webinar, Senin (15/3/2021).
Pangsa pasar industri game terus menunjukkan peningkatkan sepanjang 2017-2019. Skala usahanya juga meningkat. Meski demikian tak dapat dipungkiri, upaya optimalisasi industri ini masih sangat dibutuhkan untuk mendorong perkembangan ekonomi dalam negeri.
Luat menambahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Asosiasi Game Indonesia telah melakukan riset mengenai kondisi pelaku produksi gim di Indonesia. Hasil riset akan diluncurkan pada tahun ini.
Luat percaya Indonesia memiliki potensi besar di industri gim. Selain jumlah penduduk yang banyak, pemerintah juga terus menggenjot pengembangan internet. Saat ini, penetrasi internet masih terpusat di wilayah Jawa.
Baca Juga: Rumor! Huawei Siap Kembangkan Konsol Game Mirip PlayStation dan Xbox
"Kalau internet sudah merata, masih banyak yang bisa disasar. Jadi pengembang gim tidak perlu khawatir," kata Luat.
Dalam kesempatan yang sama, CEO GGWP.id Ricky Setiawan mengatakan, Indonesia memiliki 44,2 juta pemain game e-sport. Jumlah ini diyakini akan mengalami pertumbuhan mencapai 37 persen dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.
"Usia (pemain) kebanyakan 13-24 tahun. Bagi yang di bawah 13 tahun enggan main game e-sports karena terlalu kompleks dan ribet. E-sports bukan hanya membutuhkan keterampilan main game, tapi juga bersosialisasi yang baik, bekerja sama dengan tim," pungkas Ricky.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
Terkini
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Suntikan Dana 'Penyelamat' Rp4,93 Triliun Cair dari Danantara, KRAS Bernafas Lega
-
Alokasi Biodiesel Ditetapkan 2026 Sebesar 15,65 Juta kL, ESDM: Bisa Hemat Devisa Rp139 Triliun!
-
Tren Harga Emas Antam Sepekan, Terus Naik Jelang Tahun Baru
-
Harga Minyak Dunia Naik Didorong Pertumbuhan Ekonomi AS dan Kekhawatiran Risiko Pasokan
-
Bank Mandiri Oversubscribed 3,10 Kali Setara Rp15,5 Triliun
-
Prakiraan UMP Jakarta 2026, Ada Kenaikan Cukup Besar
-
Libur Nataru Aman dan Nyaman, BRI Hadirkan Layanan 24 Jam
-
Rupiah Masuk Zona Hijau, Dolar AS Kepanasan ke Level Rp16.772
-
Harga Emas di Pegadaian Naik Berturut-turut Jelang Natal dan Tahun Baru