Suara.com - PT KSK Insurance Indonesia (KSK Indonesia) mencatat pertumbuhan premi bruto sebesar 18 persen sepanjang tahun 2020 meski adanya pandemi Covid-19.
Direktur Keuangan KSK Suharjo mengatakan, pertumbuhan premi bruto KSK Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 36 persen selama tiga tahun terakhir. Adapun secara industri, pangsa pasar KSK Indonesia adalah sebesar 0,5 persen.
"Bandingkan pula dengan pertumbuhan Industri asuransi umum yang tumbuh negatif di angka 3,6 persen sepanjang tahun lalu," ucap Suharjo dalam konferensi pers daring, Rabu (7/4/2021).
Menurut dia ertumbuhan yang positif tentunya didukung oleh pelayanan dan kinerja yang cepat, mudah dan konsisten.
KSK Indonesia saat ini telah bekerjasama dengan kurang lebih 400 workshop panel termasuk authorized garage dan siap melayani nasabah di seluruh kota besar di Indonesia
Untuk lebih meningkatkan kinerja pada tahun ini KSK Indonesia meluncurkan program KSK Peduli Motor Vehicle yang merupakan perlindungan mobil yang digabungkan dengan manfaat ekstra dari asuransi kecelakaan dan asuransi kebakaran rumah.
Ekstra manfaat yang bisa didapatkan oleh nasabah adalah asuransi kecelakaan diri dan anggota keluarga dengan total nilai hingga Rp 300 juta. Sementara asuransi kebakaran rumah mencapai Rp 900 juta.
Presiden Direktur KSK Insurance Indonesia Dato’ Dr. Sharifuddin Wahab mengatakan, program KSK Peduli Motor Vehicle diharapkan bisa menjadikan KSK Indonesia lebih dekat dengan masyarakat Indonesia.
“Menjaga aset merupakan hal yang tak kalah penting dilakukan untuk saat ini maupun kedepannya. Khususnya saat kondisi global masih tidak menentu atau masih dalam kondisi pandemik sehingga melindungi aset merupakan satu kesatuan dalam perencanaan keuangan.” ujar Sharifuddin.
Baca Juga: Wisata Religi ke Turki Jelang Ramadan, Jangan Lupa Asuransi Perjalanan
Suharjo pun berharap program ini bisa memberikan kontribusi yang positif pada kinerja Perseroan di akhir tahun 2021.
KSK Indonesia memiliki portofolio bisnis asuransi yang kontribusi dari masing-masing produknya sepanjang tahun 2020 meliputi, kendaraan Bermotor sebesar 47,7 persen, Properti sebesar 28 persen, Kesehatan sebesar 16,8 persen, Pengangkutan sebesar 5,6 persen, General accident sebesar 1 persen, dan Konstruksi/Rekayasa sebesar 0,9 persen.
Sementara dari sisi sumber bisnis, pendapatan premi bruto terbesar berasal dari Agent sebesar 55 perse , Broker 37 perse., dan Leasing 8 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora