Suara.com - Majalah Forbes merilis World's Billionaires List The Richest in 2021. Djoko Susanto, pendiri Alfamart, masuk ke dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia tahun ini versi Forbes. Penasaran dengan profil Djoko Susanto?
Bisnis retail minimarket-nya ini mengantarkan Djoko pada posisi orang terkaya ke-25 di Indonesia pada 2011, lalu naik ke peringkat 17 pada 2012. Kemudian pada 2014 lalu, Forbes menempatkan Djoko Susanto pada urutan 27 dari 50 orang terkaya di Indonesia.
Tahun ini, Djoko Susanto menduduki peringkat ke-10 orang terkaya di Indonesia. Simak profil Djoko Susanto, bos Alfamart grup selengkapnya berikut ini.
Sebagai pengusaha bisnis ritel dengan konsep minimarket, Djoko Susanto memiliki 16 ribu toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Minimarket ini hampir bisa dijumpai di setiap wilayah dengan menyediakan perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari yang bisa dijangkau masyarakat.
Dari bisnis yang digelutinya ini, kekayaan riil Djoko Susanto mencapai US$ 1,8 miliar atau setara dengan Rp 23,8 triliun. Kekayaan yang dicatat Forbes tersebut merupakan nilai yang tertinggi sejak 2017.
Diketahui, pada 2017 kekayaan Djoko Susanto mencapai US$ 1,3 miliar. Pada 2020 menurun menjadi US$ 1,2 miliar. Akhirnya pada 2021 melonjak menjadi US$ 1,8 miliar.
Memulai Usaha Toko Makanan dan Rokok
Djoko Susanto atau Kwok Kwie Fo lahir di Jakarta pada 9 Februari 1950. Ia memulai bisnis pertama kali di usia 17 tahun dengan mengurus kios sederhana milik orang tuanya di Pasar Arjuna, Jakarta. Saat itu Joko memang memutuskan tidak melanjutkan sekolah dan memilih untuk berdagang.
Baca Juga: Daftar Terbaru Orang Terkaya di Indonesia 2021
Toko yang dikelolanya bernama Sumber Bahagia yang menjual bahan makanan. Dengan melihat peluang yang ada, kemudian Joko mulai menjajakan rokok.
Joko pernah mengalami keterpurukan di tahun 1976 saat terjadi kebakaran di Pasar Arjuna. Kemudian dia bangkit dan memulai usaha berjualan rokok. Karena menurutnya, rokok menjadi barang yang selalu laku dan banyak peminatnya.
Tak lama, pada tahun 80-an Joko melebarkan sayapnya untuk berkerjasama dengan Putera Sampoerna, pemilik perusahaan tembakau dan cengkeh terbesar di Indonesia. Keduanya berhasil membuka 15 kios rokok. Berkat keuletan Djoko dalam berbisnis, PT Sampoerna berhasil menduduki peringkat dua setelah gudang garam. Hingga membuatnya dijuluki sebagai 'Dewa Rokok'.
Bisnis Retail Alfamart
Awal mulanya, Putera dan Djoko mendirikan usaha supermarket bernama Alfa Toko Gudang Rabat. Kemudian pada 1994 namanya disederhanakan menjadi Alfa Minimart pada 1994.
Setelah menyudahi kerjasama dengan Putera Sampoerna pada 2005, Joko membentuk Alfa Midi di bawah naungan PT Midimart Utama. Sebelumnya Joko membeli 65% saham Northstar yang bergerak di bidang retail minimarket. Usahanya berubah hasil. Joko membawa Alfamart melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009. Saat itu Alfamart tercatat memiliki 3.300 gerai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Kabar Gembira! Menkeu Purbaya Kasih Bocoran Diskon Tarif Tol Libur Nataru 2026
-
Bahlil Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Tiba-tiba Menkeu Purbaya Minta Maaf ke Kementerian dan Pemda
-
Telin dan Cabos de Timor-Leste, E.P. Perkuat Kolaborasi Bilateral Pengembangan Infrastruktur Digital
-
Menkeu Purbaya Balas Protes Pedagang Thrifting: Harga Murah Tapi Merusak Industri Kita
-
Kajian CPI: Investasi Sektor Ketenagalistrikan di RI Masih Jauh dari Target
-
Pemda Pinjam Duit ke Pemerintah Pusat, Menkeu Purbaya Beri Bunga 0,5 Persen
-
CIO Danantara Pandu Sjahrir Bantah Emiten TOBA Ikut Tender Proyek Waste-to-Energy
-
Telkom Jamin Keamanan Data dan Keandalan Sistem, HDC NeutraDC-Nxera Batam Raih Sertifikasi Tier-3
-
7 Fakta PHK Massal Karyawan Pabrik Ban Michelin Cikarang Timur