Suara.com - Harga minyak dunia naik ke level tertingginya karena data ekonomi Amerika yang optimistis, depresiasi dolar dan ekspektasi pemulihan permintaan melampaui kekhawatiran tentang kenaikan kasus Covid-19 di Brasil dan India.
Mengutip CNBC, Jumat (30/4/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak 1,29 dolar AS atau 1,9 persen menjadi 68,56 dolar AS per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melambung 1,15 dolar AS atau 1,8 persen menjadi 65,01 dolar AS per barel.
Itu menempatkan kedua benchmark tersebut naik untuk hari ketiga berturut-turut ke penutupan tertinggi sejak 15 Maret.
"Musim panas adalah sinonim untuk driving season dan pengemudi di Amerika Serikat, China, serta Inggris akan mulai mengonsumsi lebih banyak bahan bakar, sebuah perkembangan yang diyakini pasar akan menutupi penurunan akibat Covid-19 di India," kata Bjornar Tonhaugen, Kepala Pasar Minyak di Rystad Energy.
Dia menambahkan harga minyak mendapat dukungan tambahan dari depresiasi dolar, yang membuat minyak lebih murah untuk dibeli secara internasional.
Dolar AS melayang di dekat posisi terendah sembilan minggu, di bawah tekanan dari pandangan dovish Federal Reserve dan rencana pengeluaran dari Presiden Joe Biden.
Sementara itu, berita positif dari Eropa termasuk pengumuman dari Moderna Inc bahwa mereka akan menggandakan kapasitas vaksin tahun depan, dan Jerman mencatat rekor harian hampir 1,1 juta dosis vaksin Covid pada Rabu.
Di Eropa, raksasa energi, termasuk BP PLC, Total SE dan Equinor ASA, mendapat keuntungan dari harga minyak yang lebih tinggi untuk melaporkan lonjakan laba kuartal pertama.
Baca Juga: Harga Minyak Melesat karena Minimnya Stok
Pertumbuhan ekonomi Amerika berakselerasi pada kuartal pertama, didorong bantuan pemerintah besar-besaran bagi rumah tangga dan bisnis, memetakan arah untuk apa yang diprediksi menjadi kinerja terkuat tahun ini dalam hampir empat dekade.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi