Suara.com - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga terus mengembangkan sistem resi gudang (SRG). Dalam hal ini, Jerry menggandeng Bank Mandiri untuk pendanaan hingga transaksi.
"Karena itu saya mengajak kepada bank-bank, khususnya bank BUMN untuk ikut aktif dalam mendukung SRG. Ini untuk kesejahteraan pelaku usaha dan memberikan manfaat yang besar pada konsumen," ujar Jerry kepada wartawan, Jumat (30/4/2021).
Potensi ekonomi SRG jika digarap dengan baik menurut Jerry sangat besar. SRG bergerak dalam sektor bahan pokok dan penting yang nilai bisnisnya bisa puluhan dan ratusan triliun.
Saat ini ada sekitar 20 bahan pokok dan penting yang masuk dalam skema sistem SRG antara lain beras, jagung, kedelai, bawang merah hingga kopra.
"Secara bisnis sebenarnya sangat besar. Saya yakin perbankan akan sangat tertarik jika bisa mengoptimalkan sisi bisnis ini. Ini akan menjadi bisnis yang berorientasi ganda, terhadap bisnis itu sendiri, terhadap nilai sosial yang besar serta kebermanfaatan dalam sistem perekonomian secara nasional," tutur dia.
Sementara, Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyambut baik ajakan Wamendag tersebut. Menurutnya ini sejalan dengan misi Bank Mandiri untuk memberikan dukungan yang optimal kepada pelaku usaha di sektor UMKM.
SRG selama ini sangat berhubungan dengan UMKM dalam sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Karena itu Bank Mandiri akan mendukung upaya Kemendag mengoptimalkan SRG.
Tugas pemerintah bersama stake holder terkait adalah menghubungkan mata rantai pasokan dan nilai itu.
"Dari produsen hingga offtaker akhir harus nyambung dengan pembagian keuntungan yang wajar. Dengan demikian, masing-masing pelaku merasa mendapatkan insentif untuk terus aktif berusaha sesuai dengan peran masing-masing," imbuh Jerry.
Baca Juga: Kemendag Usul Game Online Indonesia Masuk ke e-Sport PON
Selain SRG Wamendag dan Dirut Bank Mandiri juga membahas program Bangga Buatan Indonesia yang dalam bulan Juli Kemendag akan menjadi focal pointnya.
Rencananya, acara akan dilakukan di Likupang, sebuah destinasi wisata di Sulut yang telah ditetapkan sebagai destinasi super prioritas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu