Suara.com - Produsen tepung singkong (mocaf) dan pelopor makanan bebas gluten di Indonesia, Ladang Lima, menyelenggarakan program Healthypreneur pada awal April 2021. Program ini pun sukses disambut antusiasme masyarakat luas, khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner.
Sejak pendaftaran dibuka sejak 12-24 April 2021, terdapat lebih dari seribu peserta ikut mendaftar program inkubasi bisnis tersebut.
Founder Ladang Lima, Annisa Pratiwi menuturkan bahwa banyaknya peserta yang mendaftar Healthypreneur menunjukkan bahwa animo masyarakat, khususnya para pelaku UMKM terhadap peluang bisnis kuliner yang menyehatkan dengan memanfaatkan tepung singkong (mocaf) sangat tinggi.
"Kami sangat senang karena ini bisa menjadi tanda penggunaan tepung singkong di kemudian hari akan lebih besar," ujarnya dalam rilis pers yang diterima Suara.com.
Program Healthypreneur ini diselenggarakan bukan sebatas memperkenalkan tepung singkong (mocaf) sebagai alternatif yang lebih menyehatkan pengganti tepung terigu dan bagaimana cara memanfaatkannya pada olahan makanan, melainkan sebagai inkubasi bisnis bagi para pelaku usaha agar lebih memahami bagaimana memulai bisnis dan cara memasarkan produk.
Karena itu, di dalam program Healthypreneur ini terdapat 4 sesi/kelas yang harus diikuti oleh para peserta. Di setiap kelas para peserta akan dibimbing dan diberikan materi oleh coach ternama, di antaranya Chef sekaligus Founder Natural Cooking Club, Fatmah Bahalwan sebagai; CEO and Founder of Serasa Food, Yuszak M. Yahya; CEO Ladang Lima, Raka Bagus; dan CEO Foodizz The First F&B Education Platform in Indonesia, Rex Marindo.
Baking Class menjadi kelas pertama yang dimentori oleh Fatmah Bahalwan. Di kelas tersebut, sebanyak 200 peserta yang hadir diwajibkan untuk me-rebake resep yang telah diajarkan oleh Fatmah.
Para peserta juga bisa berkreasi memanfaatkan mocaf Ladang Lima untuk membuat resep yang menarik. Hanya 100 peserta dengan kreasi, rebake maupun membuat resep baru paling menarik yang lolos ke kelas selanjutnya.
Kelas selanjutnya merupakan kelas Business & Finance Class yang dimentori oleh Yuszak M. Yahya. Para peserta mendapatkan materi tentang pengelolaan keuangan yang baik. Selanjutnya, para peserta diwajibkan membuat business plan terbaik. 50 peserta terbaik berhak lolos ke kelas selanjutnya.
Baca Juga: Jangan Dianggap Sama, Ini Perbedaan Tepung Tapioka dan Tepung Singkong
Branding & Desain Class yang dimentori oleh Raka Bagus menjadi tahap ketiga yang mesti dilalui oleh para peserta. Di kelas tersebut, para peserta mendapatkan materi mengenai pentingnya branding dan desain pada suatu produk.
Pada tahap ini, para peserta juga mendapatkan kelas Marketing & Stategy Class bersama Rex Marindo. Materi yang disampaikan pada kelas tersebut mengenai strategi marketing yang baik dalam mempromosikan suatu produk.
Kemudian, ke-50 peserta tersebut diminta untuk menyempurnakan kembali business plan mereka dengan tambahan branding dan strategi marketing yang menarik. Sehingga dipilihlah 25 peserta terbaik yang memasuki Market Validasi. Pada tahap ini, ke-25 peserta akan mempresentasikan business plan di hadapan para juri. Nantinya, para juri akan menentukan 3 peserta terbaik yang berhak mendapatkan award berupa uang tunai senilai total Rp50 juta.
Selanjutnya, tahap final dan penjurian akan berlangsung pada 24 Mei 2021 dan pengumuman juara pada 29 Mei 2021.
"Dan bagi yang tidak terpilih nantinya jangan berkecil hati. Bukan berarti business plan yang dibuat buruk atau gagal. Hanya saja butuh disempurnakan, lalu diimplementasikan nantinya. Karena harapan kami, seluruh peserta yang pernah mengikuti Healthypreneur ini bisa menjadi penopang roda perekonomian dan agen perubahan untuk Indonesia yang lebih sehat," tutup Annisa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG
-
7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam
-
Setelah Jeblok, IHSG Akhirnya Bangkit Setelah Kekhawatiran Menkeu Baru Mereda