Suara.com - Tata kelola bisnis (good corporate governance) yang baik menjadi kunci bagi setiap pelaku usaha, agar usaha mereka dapat berkembang dan bertahan lama. Rumus ini berlaku baik untuk pelaku usaha yang sudah lama berkecimpung di dunia usaha, maupun pebisnis baru dari berbagai segmen.
Menurut Direktur Kepatuhan BRI, A. Solichin Lutfiyanto, tata kelola yang baik akan mendorong seorang pengusaha untuk dapat mempertanggungjawabkan usahanya secara jelas. Pertanggungjawaban yang transparan menjadi salah satu fondasi, agar sebuah usaha bisa tumbuh berkelanjutan.
“Kepatuhan itu, bahasa kerennya kan good corporate governance, jangan diterjemahkan menjadi sesuatu yang kelihatannya canggih, advance, ataupun kompleks. Sederhananya, salah satu unsur dari kepatuhan itu adalah integritas. Jadi kalau kita bicara mikro, mau mengembangkan bisnis, kita harus mulai dengan integritas dan professional,” ujar Solichin, dalam BRI Cuap-cuap Cuan Berkah.
Dia menjelaskan, apabila pelaku usaha menjalankan integritas, maka sekecil apapun usaha bila diawali dengan integritas, ketulusan, professional, maka bisnis masih akan tumbuh dengan baik dan ujungnya adalah adanya kepercayaan dari pelanggan.
“Dalam skala kecil, kenapa sih kita harus kelola (bisnis) dengan baik? Supaya trust konsumen terbangun,” imbuhnya.
Penerapan prinsip bisnis yang baik sebenarnya mudah dilakukan sejak awal usaha berdiri. Syaratnya, pelaku usaha harus sudah tahu dulu apa sasaran usahanya. Setelah mengetahui tujuan pasar dari bisnisnya, pelaku usaha bisa membuat program untuk mengembangkan perniagaan.
Dalam memulai usaha, risiko sekecil apapun pasti dihadapi pelaku bisnis. Akan tetapi, hal tersebut jangan sampai menghalangi pelaku bisnis untuk tetap memulai usaha. Solichin menyebut, tata cara pengelolaan risiko yang baik bisa dimiliki pebisnis seiring berjalannya waktu.
Karena itu, pelaku usaha disarankan tetap semangat dan konsisten menjalani bisnisnya meski kegagalan dan risiko terus membayangi.
Dengan kegagalan yang diperoleh dari pengalaman, pelaku usaha dapat belajar untuk akhirnya menerapkan sedikit demi sedikit prinsip mitigasi risiko yang baik. Pada akhirnya, akan muncul usaha yang berhasil dan memiliki daya tahan terhadap rintangan.
Baca Juga: Gandeng UMKMLab, BRI Gelar Gebyar Website Gratis
Solichin mengungkapkan, di era digital saat ini pelaku usaha harus memiliki kemampuan mengembangkan jaringan (networking) yang besar. Kemampuan ini bisa diperoleh melalui optimalisasi kanal media sosial seperti Whatsapp, Instagram, dan Facebook untuk memperluas pemasaran seseorang.
“Secara umum saya lihat implementasi manajemen kepatuhan pada pelaku UMKM sudah banyak yang berjalan baik seperti nilai kekayaan sosial maupun beberapa nilai inti kebangsaan, Pancasila. Jadi saya melihatnya, asal kita mengimplementasikannya dengan baik dan konsisten, pasti jalannya usaha akan bagus,” ujarnya.
“Bila kita merunut adanya kegagalan beberapa pelaku UMKM, umumnya berakar pada masalah ketidakjujuran. Jadi awalnya dia bagus, terus melakukan trik bisnis yang tidak fair. Ujungnya pelanggan menjadi nggak percaya, sehingga meninggalkan usaha pelaku usaha. Jadi Saya melihat, sepanjang UMKM itu konsisten dalam menerapkan nilai-nilai baik dari bangsa kita (jujur, gotong royong), maka usahanya pasti akan bagus dan sustain,” tambahnya.
Berita Terkait
-
Bermula dari Keterbatasan, Wanita Ini Sukses Menjadi Agen BRILink
-
Gandeng UMKMLab, BRI Gelar Gebyar Website Gratis
-
Pasar Otomotif mulai Menggeliat, Beri Dampak Positif pada Bisnis BRI Group
-
Rektor UI: Holding BUMN Ultra Mikro Sinergikan Langkah Pemberdayaan UMKM
-
Permudah Layanan bagi UMKM, BRI Sinergi dengan Kementerian Investasi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Momen Menkeu Sindir Subsidi BBM Tidak Tepat: Sudah Ada DTSEN, Kenapa Tidak Dipakai?
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober
-
IHSG Bangkit di Rabu Pagi, Tapi Diproyeksi Melemah
-
Emas Antam Terus Melonjak, Hari Ini Seharga Rp 2.237.000 per Gram
-
Dugaan Penggelapan Duit Ro 30 Miliar, Ini Pembelaan Maybank Indonesia
-
Tak Jadi Ditutup, Menhub Dudy Minta KAI Bangun JPO dari Hotel Shangri-La ke Stasiun Karet-BNI City
-
Dukuh Atas Jadi Pusat Transportasi, Patung Jenderal Sudirman Bakal Dipindah