Suara.com - Keberadaan holding BUMN ultra mikro sangat dibutuhkan, agar setiap langkah pemberdayaan UMKM bisa diambil melalui pertimbangan strategis dan mengutamakan kolaborasi antarpihak. Selain itu, holding BUMN ultra mikro juga dibutuhkan untuk mengintervensi kebijakan dan program pemberdayaan yang sudah berjalan agar lebih optimal pelaksanaannya.
Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro mengatakan, pembentukan holding BUMN ultra mikro harus dilakukan saat ini, di tengah masa pemulihan akibat pandemi Covid-19. Momen ini tak boleh dilewatkan, karena masa pemulihan ini menentukan, akan seberapa kuat dan cepat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia nantinya.
“UMKM mempertahankan keadaan minimum perekonomian, sehingga saat mau start kembali, tidak harus dari nol. Ini harus segera (pembentukan holding BUMN ultra mikro), karena kalau dilihat situasi ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk bisa memperbaiki struktur industri dalam negeri. Fungsi UMKM yang masih berputar sekarang bisa menentukan apakah nanti kita sukses dengan pemulihan, atau pemulihan hanya berakibat banjir barang impor,” ujar Ari.
Dia menyebut, pembentukan holding BUMN ultra mikro dibutuhkan untuk menyinergikan gerak ketiga perusahaan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Tanpa holding, gerak tiga perusahaan negara ini dalam mengembangkan pelaku UMKM dan usaha mikro berjalan sendiri-sendiri.
Nantinya, holding BUMN ultra mikro diharapkan bisa berperan sebagai entitas sumber informasi dan perancang strategi pengembangan UMKM. Dari informasi-informasi dan strategi yang disusun tersebut, ketiga perusahaan anggota holding dipersilakan untuk mengeksekusinya sesuai karakter bisnis masing-masing.
“Jadi istilah holding lebih mirip suatu penyamaan pandangan strategis untuk nanti pengelola-pengelola di bawahnya. Nanti sebagai perusahaan, ada strateginya lagi dan pengelolaannya diserahkan kepada masing-masing entitas,” ujarnya.
Selain itu, Ari memandang holding BUMN ultra mikro bisa berperan sebagai entitas yang membantu menurunkan biaya transaksi pelaku UMKM. Selain itu, keberadaan holding diharap mampu mendukung pelaku UMKM untuk mendapat pasar dan peluang pemasaran yang lebih luas dibanding sebelumnya.
Menurutnya, kehadiran holding BUMN ultra mikro memungkinkan terbentuknya pengelolaan dan koordinasi marketplace yang terpadu antarperusahaan terkait. Sinergi pengelolaan marketplace antara BRI, PNM, dan Pegadaian bisa membawa banyak dampak positif bagi pelaku UMKM dan ultra mikro binaan masing-masing perusahaan.
“Jadi marketplace lebih mudah diorganisasikan jika ada holding. Holding juga bisa jadi intervensi, misal UMKM kok semua (ada di sektor) kuliner tidak ada penginapan? Maka mulai buka jalur misal mendorong UMKM buka penginapan di kampung gudeg. Jadi fungsinya (holding) itu menerawang ke depan. Di Korea itu sudah dilakukan, misal di Jeju Island itu maju karena ada penerawangan. Makanya dibuat film Winter Sonata, orang jadi berkunjung,” ungkapnya.
Baca Juga: INFOGRAFIS: BRI Setia Layani Anda saat Libur Idul Fitri 1442 H
Sementara itu, Ketua Umum Jaringan Usahawan Independen Indoensia (Jusindo), Sutrisno Iwantono sebelumnya mengatakan, pembentukan holding ini relevan untuk kondisi ekonomi Indonesia yang masih didominasi oleh pelaku mikro. Dia berharap nantinya holding BUMN ultra mikro tidak hanya melayani secara komersil, tapi juga menciptakan jaring pengaman sosial untuk para pelaku usaha ultra mikro.
"Jika mereka tertolong, maka ekonomi akan membaik. Segmen ini menyerap 97 persen lebih angkatan kerja. Usaha kecil inilah yang harus diangkat menjadi usaha menengah,” jelasnya.
Pemerintah berencana membentuk Holding BUMN ultra mikro yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Holding ini ditargetkan terbentuk pada semester II tahun ini.
Berita Terkait
-
Permudah Layanan bagi UMKM, BRI Sinergi dengan Kementerian Investasi
-
Ekspor Impor UMKM RI Masih Kecil, Startup Ini Tawarkan Solusinya
-
BRI Luncurkan LinkUMKM.id, Platform Pemberdayaan Digital bagi UMKM
-
INFOGRAFIS: BRI Setia Layani Anda saat Libur Idul Fitri 1442 H
-
Spada Indonesia Siap Buka Peluang Bisnis Menjanjikan bagi UMKM
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober
-
PPPK Paruh Waktu Berstatus ASN? Ini Skema Gaji, Tunjangan, dan Jenjang Karir
-
Permata Bank Rombak Jajaran Direksi: Eks CIO HSBC India Jadi Amunisi Baru!
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Momen Menkeu Sindir Subsidi BBM Tidak Tepat: Sudah Ada DTSEN, Kenapa Tidak Dipakai?
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober
-
IHSG Bangkit di Rabu Pagi, Tapi Diproyeksi Melemah
-
Emas Antam Terus Melonjak, Hari Ini Seharga Rp 2.237.000 per Gram