Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kekeringan bisa menjadi ancaman serius untuk pertanian. Untuk itu, bagi petani Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTT), yang masuk musim tanam kedua, disarankan untuk memanfaatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
"Potensi gagal panen sangat besar saat kekeringan melanda. Oleh sebab itu, selain menyiapkan water managemen, petani juga kita ajak untuk mengasuransikan lahan, khususnya AUTP," katanya, Selasa (25/5/2021).
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Ali Jamil, menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
"Asuransi pertanian adalah bagian dari mitigasi bencana yang akan membantu petani menghindari kerugian akibat gagal panen," katanya.
Ali menambahkan, jika gagal panen terjadi, maka asuransi akan mengeluarkan pertanggungan.
"Pertanggungan yang diberikan sebesar Rp6 juta per hektare untuk lahan yang telah diasuransikan. Dengan jumlah tersebut, petani tidak akan rugi. Petani pun tetap memiliki modal untuk tanam kembali," katanya.
Sementara itu, Direktur Pembiayaan Ditjen PSP, Indah Megahwati mengatakan, proses untuk mengikuti asuransi pertanian tidak sulit. Untuk mempermudah proses pendaftaran, petani bisa bergabung dalam kelompok tani.
“Selain itu kita berharap, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dapat segera mengarahkan dan mengingatkan petugas lapangan (PPL) untuk segera mendaftarkan petani menjadi peserta AUTP pada Musim Tanam April September ini pada khususnya, agar petani terlindungi dan mendapatkan manfaatnya jika terjadi kegagalan dalam usaha tani padi,” katanya.
Salah satu wilayah di Sumbawa Barat yang telah merasakan dampak dari kekeringan adalah Kecamatan Sekongkang. Menurunnya curah hujan sejak beberapa hari terakhir, menjadi penyebab utama bahkan saat ini kondisi tanahnya sudah mulai retak-retak.
Baca Juga: Pasca Lebaran, Kementan Perpanjang Layanan Belanja Online Free Ongkir
“Memang laporan yang kami terima dari PPL setempat, kondisi lahannya sudah mulai retak akibat akibat kekeringan. Kami juga sudah menyiapkan mesin pompa air untuk membantu petani setempat karena masih ada sumber air yang bisa dimanfaatkan,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), melalui Kabid Tanaman Pangan, Syaiful Ulum.
Fenomena alam yang terjadi di musim tanam kedua sangat berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan di minggu terakhir Mei belum turun hujan, baik intensitas ringan maupun sedang.
Selain menyiapkan sarana mesin air dan minyak, pihaknya juga meminta agar masyarakat bisa ikut program AUTP Karena manfaat dari program ini sangat besar jika petani mengalami gagal panen maupun kendala lain.
“Kami tetap mendorong petani agar mengikuti program asuransi pertanian karena manfaatnya sangat besar. Jika petani tidak mau berkorban dan berharap bantuan pemerintah maka hasilnya tidak maksimal karena anggarannya terbatas,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Kementan Perbaiki Jaringan Irigasi Tersier untuk Tingkatkan Ekonomi Petani di Lahat
-
Agar Pupuk Subsidi Tepat Sasaran, Mentan Minta e-RDKK Valid dan Akurat
-
60 Ha Sawah di Mukomuko Terendam Banjir, Mentan Imbau Petani Ikut Asuransi
-
Baru Dilantik, Dirjen PSP Tancap Gas Cek Food Estate di Kapuas Kalteng
-
Lantik Dirjen PSP Baru, Mentan Dorong Upaya-upaya Produktivitas Pertanian
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi