Suara.com - Leletnya akselerasi belanja pemerintah daerah dalam memanfaatkan anggaran APBD dalam membantu pemerintah pusat memulihkan perekonomian akibat dampak pandemi Covid-19 terus menjadi sorotan.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai pihak penanggung jawab pengelolaan keuangan negara terus bersuara keras agar pemerintah daerah mempercepat akselerasi belanja APBD mereka.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Astera Primanto Bhakti merasa prihatin atas situasi ini.
"Keprihatinan kita terhadap pola belanja yang ada di daerah sebagaimana kita ketahui sampai dengan bulan April itu rata-rata belanja daerah baru kisarannya sekitar 12,7 persen dari APBD," ucap Astera dalam acara Final Lomba Bedah Data APBD secara virtual, Selasa (8/6/2021).
Jika dibandingkan dengan pengelolaan anggaran pemerintah pusat, Astera mengatakan belanjanya jauh lebih besar yakni mencapai 40 persen.
"Ini yang saya rasa perlu menjadi perhatian kita," katanya.
Di samping itu yang perlu juga dicermati adalah komposisi dari belanja daerah tersebut, dimana kata dia sebagian besar digunakan untuk belanja pegawai, baik melalui gaji maupun honor perjalanan dinas.
"Kita lihat presentasenya sampai April kemarin walaupun kita tahu mungkin karena adanya THR mungkin proporsinya juga tinggi kalau dilihat dari spending APBD yang sudah direalisasikan tadi sebesar 12,7 persen itu sekitar 58 persen untuk belanja pegawai itu luar biasa tinggi," paparnya.
Sementara untuk belanja modal masih sangat rendah baru ada 5-6 persen. Sehingga juga ikut menjadi perhatian pemerintah pusat.
Baca Juga: PMI Indonesia Naik Lagi, Kemenkeu : Gairah Industri Mulai Bangkit
"Kita belum lihat di situ belanja modalnya apakah itu belanja modal yang produktif atau tidak produktif. Ini yang menjadi triger kenapa kita ingin ada bedah data APBD dan itu dilakukan oleh stakeholder kita," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam