Suara.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menghadiri Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Indonesia Spice Up The World secara virtual, Rabu (30/6/2021).
Dalam rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan itu, Halim Iskandar menjelaskan pemetaan potensi dan BUMDes yang mendukung Program Indonesia Spice Up the World.
Menurutnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bakal berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian terkait dengan potensi Industri Gastronomi. Sedang untuk BUMDes, kata Halim Iskandar, masih terus dilakukan identifikasi Potensi.
"Ada potensi jahe dan jahe merah. Ada 13 BUMDes yang teridentifikasi dan terus dilakukan pendampingan," kata Halim Iskandar
Gus Halim, sapaan akrabnya, melanjutkan soal potensi yang dikelola BUMDes, yaitu bawang merah dan kemiri ada di 11 BUMDes. Potensi pala dan cengkeh ada di tujuh BUMDes.
Selain itu, terkait potensi lada, gula merah dan gula semut di enam BUMDes, potensi kunyit, kencur, cabai dan sereh wangi di 11 BUMDes.
"Ini yang sekarang kita identifikasi, konsolidasi dan terus lakukan pendataan bersamaan dengan proses pemetaan dan pendataan BUMDes menuju Berbadan Hukum," kata Gus Halim.
Imbas dari lahirnya UU Cipta Kerja membuat BUMDes bisa berbadan hukum dan memperluas cakupan kinerja BUMDes nantinya.
"Kami berharap, layaknya BUMDes yang telah sukses ekspor kopra dan vanila, nanti dukungan berbagai pihak, bakal lahir BUMDes yang juga lakukan ekspor," tandas Gus Halim.
Baca Juga: Berikut Jurus Jitu Kemendes PDTT Wujudkan Desa Bersih Narkoba
Indonesia Spice Up the World adalah sebuah gerakan nasional yang sedang diusung pemerintah untuk tujuan meningkatkan nilai ekonomi di pariwisata, perdagangan dan investasi melalui industri gastronomi.
Gerakan nasional yang saat ini dikoordinasikan oleh Kementerian Kordinasi Maritim dan Investasi sudah digodok sejak Bulan Juni 2020 dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari unsur pentahelix (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Asosiasi, Pemerintah dan Media).
Rencananya akan diluncurkan di Dubai World Expo Oktober mendatang.
Berita Terkait
-
Per 28 Juni, Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Desa 257.335 Orang
-
Mendes PDTT Dukung Gagasan Desa Devisa
-
Tegaskan Pernyataan Presiden, Gus Halim: PPKM Mikro Ampuh Hentikan Penularan Covid-19
-
Kuliah Desa, Gus Halim Paparkan SDGs Desa hingga Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa
-
Punya 45 Desa Wisata, Gus Menteri Bantu Pembangunan Kabupaten Samosir lewat Dua Pola
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina