Suara.com - Bukalapak akan listing tanggal 6 Agustus 2021 dengan melepas 25% atau 25,76 miliar lembar saham kepemilikannya di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penawaran umum ini akan digunakan 66% untuk modal kerja dan sisanya dialokasikan ke anak usahanya.
Harga yang ditawarkan adalah Rp 750/lembar sampai Rp 850/ lembar dengan target dana yang diraup maksimal Rp 21.9 triliun. Lalu bagaimana cara pesannya? Berikut tata caranya yang dibuat oleh Tim Emtrade.
- Masuk ke dalam situs https://about.bukalapak.com/id/investor-relations/
Di link tersebut dapat memperoleh informasi emisi saham Bukalapak, harga saham, formulir pemesanan pembelian saham atau FPPS, prospektus awal dan prospektus. - Investor wajib memiliki SID, SRE, RDN,
- Investor bisa menyampaikan minat pembelian ke Sekuritas tempat mendapatkan sub rekening efek melalui email.
- Cara ini untuk pemesanan saham dengan sistem penjatahan terpusat atau pooling. Penjatahan pooling atau penjatahan terpusat disediakan oleh Bukalapak minimal 2.5% atau Rp 75 miliar. Porsi penjatahan pooling ini akan dilakukan penyesuaian.
- Pemesanan dilakukan pada periode book building yaitu: 9-19 Juli 2021
Bukalapak merupakan e-commerce yang memiliki layanan e-warung, produk virtual, Saas, dan financial inclusion. Layanan tersebut mencakup FMCG, multipayment,pencatatan keuangan, top up, dan pengiriman uang.
Bukalapak fokus pada pengembangan mitra UMKM yang memiliki potensi tinggi terutama di luar tier-1. Dikutip dari PuBex Bukalapak, proyeksi pertumbuhan UMKM di masa depan yang baik. Kontribusi GMV UMKM tier 2 diproyeksikan sebesar 48% di tahun 2025.
Pendapatan Bukalapak dalam 3 tahun terakhir (2018-2020) bertumbuh signifikan dengan CAGR 115%. Akhir 2020 pendapatan Bukalapak sebesar Rp 1.4 triliun. Total processing Value (TPV) Bukalapak juga bertumbuh dengan pesat dengan CAGR 73.27% menjadi Rp 85.1 triliun.
EBITDA Bukalapak tahun 2020 dalam posisi rugi sebesar Rp 1.7 triliun, membaik dari 2019 sebesar Rp 2.7 triliun.
Kelihatannya, IPO bukalapak akan sukses dikarenakan Emiten E-commerce yang pertama IPO. Valuasi kelihatannya akan naik, dan over subscribe. Hal ini akan menyebabkan ARA pas listing date.
Rekomendasi bisa BUY tapi downside risk turun bisa cukup dalam. Kalau ada Koreksi dalam setelah IPO dan posisinya sebelum GoTo IPO kelihatannya IPO ini masih menarik.
Baca Juga: Bukalapak Incar Dana Segar Rp 21,9 Triliun Lewat IPO di 6 Agustus
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada