Suara.com - Merebaknya virus Covid-19 varian delta ternyata membawa berkah bagi komoditas emas, pasalnya harga emas dunia kembali naik dengan mencatatkan posisi mingguan terbaik 7 pekan terakhir.
Mengutip CNBC, Senin (12/7/2021) harga emas di pasar spot naik 0,5 persek ke 1.810,99 dolar AS per ons dan naik 1,4 persen secara mingguan pada pekan ini. Sedangkan emas di pasar futures USA naik 0,6 persen ke level 1.810,6 dolar AS per ons.
"Kami terus memiliki masalah dengan varian Delta. Itu mungkin sangat memperlambat kemajuan ekonomi, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi tentu saja di seluruh dunia," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
"Ketika investor yakin bahwa Federal Reserve AS memang menargetkan pasar tenaga kerja secara penuh dan tidak terlalu khawatir tentang inflasi yang bergerak di atas target untuk suatu periode, kita bisa melihat pergerakan emas di atas 1.850 dolar AS pada akhir tahun." Tambahnya.
Emas adalah lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik dan juga kenaikan inflasi. Emas menarik pembeli seiring progres vaksinasi yang masih kurang dan varian delta virus corona yang sangat menular mendorong pembatasan baru, terutama di Asia Tenggara.
Dolar yang lebih lemah juga menambah kilau emas dengan membuatnya lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Tetapi membatasi kenaikan emas yaitu kenaikan benchmark imbal hasil US Treasury AS tenor 10 tahun dari level terendah lebih dari empat bulan.
Perak naik 0,9 persen menjadi 26,15 dolar AS per ounce tetapi turun untuk minggu ini setelah naik selama dua minggu sebelumnya. Platinum naik 2,5 persen ke harga 1.102,53 dolar AS dan paladium naik 0,2 persen menjadi 2.811,90 dolar AS dengan kedua logam menuju kenaikan mingguan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Jelang Akhir Pekan Ini Rp 947.000 per Gram
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Bank Mandiri Dapat Kucuran Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Dipake Buat Apa?
-
Sepi Peminat, Ford Pangkas 1.000 Karyawan di Divisi Mobil Listrik
-
Bansos Beras Lanjut, 18 Juta Keluarga Dapat Beras 10 Kg pada Oktober-November
-
Harapan Buruh pada Menkeu Purbaya: Jangan Naikkan Cukai Rokok!
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai