Suara.com - PT Surveyor Indonesia (Persero) mencatatkan pendapatan usahanya sebesar Rp 1,4 triliun di sepanjang 2020.
"Kami mengucapkan syukur alhamdulilah bahwa PT Surveyor Indonesia masih bisa menghasilkan pendapatan yang cukup signifikan di usia kami 30 tahun meski di tengah pandemi seperti sekarang," kata Dirut Surveyor Indonesia, M Haris Witjaksono ditulis Selasa (3/8/2021).
Haris menunturkan, kontribusi terbesar datang dari sektor usaha jasa survei yaitu sebesar Rp 480,1 miliar. Disusul oleh jasa inspeksi sebesar Rp 398,7 miliar, jasa verifikasi sebesar Rp 290,7 miliar, jasa konsultasi sebesar Rp 163,45 miliar, jasa sertifikasi sebesar Rp 66,1 miliar dan jasa testing sebesar Rp 19,9 miliar.
"Sektor Migas & Sistem Pembangkit (41,1%), Sektor Penguatan Institusi & Kelembagaan (21,9%) Sektor Mineral & Batubara (19,5%) dan Sektor Infrastruktur (17,6%)," urainya.
Sementara itu, target pendapatan PT Surveyor Indonesia pada 2021 sebesar Rp 1,45 triliun atau tumbuh 2,8% dari realisasi pendapatan pada 2020.
Sedangkan target laba bersih sebesar Rp 154,4 Miliar yang berarti tumbuh sebesar 15,5% terhadap target laba bersih pada RKAP Tahun 2020 atau 50,8% di atas realisasi Laba Bersih tahun 2020.
"Kami merasa optimis pada 2021 ini kami akan lebih baik karena pada Semester 1 tahun ini, pendapatan kami sudah mencapai Rp 670 miliar, naik 3,0% dibandingkan dengan pendapatan semester 1 pada 2020," tutur Haris.
Laba bersih pada semester 1 2021 telah mencapai Rp 81 miliar, naik 61,2% dibandingkan dengan laba bersih semester 1 tahun 2020.
Sementara itu, dari sisi pangsa pasar berdasarkan hasil kajian KPMG, nilai pasar TIC PT Surveyor Indonesia pada 2020 di Indonesia adalah sebesar 602,8 juta dolar AS dengan average growth sebesar 5,6% per tahun.
Baca Juga: Bulan Ini, Erick Thohir Resmikan Holding Jasa Survei
Dengan demikian, kata Haris, berdasarkan kondisi tersebut maka market share PT Surveyor Indonesia (Persero) pada 2020 mencapai nilai 17,14%.
Ia juga menambahkan bahwa pada 2021 PT Surveyor Indonesia pada 2021 akan mengembangkan target pasarnya melalui strategic partnerships di sektor-sektor usaha, Information, Communication Technology (ICT) dan Lingkungan dan Agrikultur.
"Sektor Makanan, Kesehatan, Energi Baru Terbarukan (EBT), serta Infrastruktur Transportasi juga menjadi fokus target pengembangan pangsa pasar kami," pungkas Haris.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik