Suara.com - Negeri kita Indonesia sangat luas dan indah. Kaya sumber daya alam , yang sejatinya harus mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat.
Air minum, yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat, ternyata tidak terpenuhi di beberapa lokasi di Indonesia. Kalaupun ada, hal itu membutuhkan usaha keras dari masyarakat untuk memenuhinya.
Hal inilah yang menjadi salah satu perhatian pemerintah.
Jauh di ujung timur Indonesia, tempat dimana disebutkan bahwa hujan jarang terjadi, warganya kebingungan. Kebutuhan air minum menjadi sangat berharga, ketika wabah penyakit tak dikenal menyerang desa itu.
Air yang biasa mereka konsumsi, tak lagi bermakna untuk mengusir penyakit itu pergi. Keprihatinan, kesedihan, dan kemurungan mengganti kebahagiaan penduduk desa.
Haruskah hal ini terjadi tanpa akhir?
Kebutuhan air minum masyarakat sudah dipertimbangkan pemerintah, yang akhirnya lahir lewat Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
Program ini bertujuan untuk memberikan akses air minum aman dan sanitasi layak kepada masyarakat perdesaan dan pinggiran kota (peri urban) dari sumber air terdekat, yang kualitasnya sudah dipastikan layak bagi kesehatan. Saat ini, Program Pamsimas sukses memberikan akses air minum bagi 24 juta jiwa di sekitar 35.000 desa/kelurahan, di 33 provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Siap Resmikan 4 Bendungan saat 17 Agustus, Menteri PUPR Klaim Bantu Irigasi Lahan Petani
Begini Cara Wujudkan Akses Air Minum di Desamu
Seperti halnya desa di ujung timur Indonesia yang disebutkan di atas, untuk mewujudkan akses air minum di suatu tempat terpencil, maka hal yang dapat dilakukan adalah dengan menghubungi aparat desa setempat.
Nantinya, fasilitator Program Pamsimas akan mengunjungi desa dan menemui kepala desa setempat. Ia akan memberikan informasi tentang pentingnya air minum bagi kesehatan penduduk.
Fasilitator juga akan menemui masyarakat desa yang mengeluhkan sulitnya air. Ia akan memberikan berbagai informasi tentang pentingnya air minum bagi kesehatan dan upaya yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan itu.
Setelah warga masyarakat memahami manfaat air minum dan memutuskan untuk mengikuti program Pamsimas, maka warga akan difasilitasi oleh pemerintah desa melakukan kerja sama dengan fasilitator untuk melalui berbagai proses, demi mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat.
Setelah disetujui, maka pengerjaan jaringan air minum bisa segera dilakukan. Masyarakat desa akan didampingi fasilitator Pamsimas, bergotong-royong membangun jaringan dari sumber air terdekat.
Hal ini pun terjadi di desa ujung timur Indonesia itu. Masyarakat yang diserang penyakit tak dikenal, kini memiliki peluru untuk mengatasi musuh, yaitu berupa air minum aman dan sanitasi yang layak. Air tak layak minum dan sanitasi yang buruk, tinggal kenangan.
Berita Terkait
-
5 Fakta Menarik Pencipta Lagu 17 Agustus "Hari Merdeka", Ajudan Presiden
-
Semarak Hari Merdeka, Begini Cara Mendapatkan Promo GoFood Rp1
-
Lirik Lagu 17 Agustus dan Sejarah Pencipta Lagu Hari Merdeka
-
Lirik Lagu 17 Agustus Hari Merdeka, Lengkap dengan Sejarah dan Profil Penciptanya
-
Sejarah Lagu 17 Agustus 'Hari Merdeka', Lengkap dengan Lirik dan Profil Penulisnya
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
Media Asing Soroti 'Tumbangnya' Sri Mulyani, Sebut Gelombang Protes dan Penjarahan jadi Pemicu
Terkini
-
Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram! Ini 5 Fakta di Balik Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
-
Purbaya: Tidak Terlalu Sulit Memperbaiki Ekonomi yang Lambat
-
Waspada! Rupiah Besok Diramal Merosot Setelah Reshuffle Kabinet
-
Kaget Dilantik jadi Menkeu, Purbaya: Saya Pikir Saya Ditipu!
-
Asing Bawa Kabur Dana Rp 543,7 Miliar dari Pasar Saham di Tengah Reshuffle Kabinet
-
Menkeu Purbaya Pede IHSG Akan Naik Lagi, Meski Anjlok Saat Sri Mulyani Dicopot
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Transaksi QRIS di BRImo BRI Tumbuh 142,9% Semester I 2025, Ekosistem Pembayaran Digital Berjaya
-
Pengganti Sri Mulyani Dianggap Pengalaman, Ekonom Sebut Aksi Panik Investor Saham Hanya Sementara
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo