Suara.com - Bank Dunia menyatakan bahwa prospek ekonomi dan pembangunan Afghanistan sangat tidak pasti, Afghanistan tidak memiliki pasar utang domestik dan masalah keberlanjutan utang membatasi pinjaman luar negeri di masa depan.
Mengutip nbcnews.com Kamis (19/8/2021) sebuah laporan PBB pada bulan Juni mengatakan bahwa Taliban mendanai diri mereka sendiri sebagian besar melalui cara-cara ilegal.
"Sumber utama pendanaan Taliban tetap kegiatan kriminal, termasuk perdagangan narkoba dan produksi opium, pemerasan, penculikan untuk tebusan, eksploitasi mineral dan pendapatan dari pengumpulan pajak di daerah-daerah di bawah kendali atau pengaruh Taliban," sebut laporan tersebut.
Taliban tidak mungkin menjadi pelayan ekonomi yang baik, kata para ahli.
“Saya pikir ini akan sangat mirip dengan apa yang terjadi dengan Kuba. Kontrol mata uang akan ketat,” kata Belinda Román , seorang profesor ekonomi di Universitas St. Mary di San Antonio.
"Saya tidak berpikir Anda akan bisa mendapatkan uang ke negara itu dengan mudah," kata Román.
Pejabat pemerintah sedang mendiskusikan cara untuk menghentikan aset keuangan yang dipegang Afghanistan agar tidak jatuh ke tangan Taliban, kata seorang pejabat senior pemerintah.
Salah satu kemungkinan adalah untuk mengeluarkan panduan kepada bank-bank AS yang secara efektif akan membekukan aset, tetapi tidak ada keputusan yang dibuat, kata sumber itu.
Baca Juga: Coba Turunkan Bendera Taliban, 3 Warga Afghanistan Tewas Tertembak
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna
-
Gen Z Makin Gencar Gadai Barang, Buat Apa?
-
Menkeu Purbaya Jamin Sidak Jalur Hijau Tak Ganggu Dwelling Time
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Meloyo Karena Sentimen AS-China
-
Akuisisi Tambang di Australia, Begini Nasib Saham Bumi Resources (BUMI)
-
OJK Terus Berantas Pergadaian Ilegal, Was-was Jadi Sarang Pencucian Uang