Suara.com - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto mengatakan, insinyur punya tanggungjawab untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia ini.
Hal itu adalah kesepakatan dari World Federation of Engineering Organizations (WFEO), yang merupakan organisasi tingkat internasional yang mewadahi insinyur.
"World Federation of Engineering Organizations sepakat, insinyur harus menyelesaikan masalah-masalah dunia, karena untuk menyelamatkan bumi kita adalah teknologi, dan teknologi adalah produk dari insinyur," ujar heru Dewanto dalam keterangannya yang ditulis, Rabu (25/8/2021).
Heru menjelaskan, dengan perkembangan teknologi saat ini dan untuk menyongsong Revolusi Industri 4.0, peranan insinyur juga sangat diperlukan.
Ketua Umum PII mengatakan dalam revolusi tersebut, dibutuhkan praktis yang cakap di bidang engineering science, biomedical engineering, nano teknologi serta kecerdasaan buatan.
Berdasarkan data dari Bank Dunia, talent gap Indonesia terbesar ada di bidang hospitality and tourism, infrastructure development,sustainable engineering, sustainable management of natural commodities, manufacturing, modern agriculture dan pendidikan.
Empat dari delapan tema tersebut berkaitan dengan ke-insinyur-an. Gap atau selisih tersebut menurut mengganggu pertumbuhan Indonesia.
"Jadi wajar kalau ada pertanyaan, apakah ada broken chain. Ada ketidakselarasan antara kompetensi yang diajarkan di kampus, dengan kebutuhan dunia kerja," tutur dia.
Heru Dewanto mengatakan, perlu ada penyelarasan antara kebutuhan dunia kerja dengan kompetensi yang dimiliki seorang insinyur.
Baca Juga: Kajian Pembangunan IKN di Kaltim, Bersama Bappenas Para Insinyur juga Ikut Terlibat
Selain itu standarisasi juga harus terus dilakukan, agar lulusan fakultas teknik lebih bisa bersaing di dunia kerja.
"Hari ini kita sudah memiliki dua puluh ribu insinyur profesional yang bisa disetarakan dengan insinyur dunia. Setiap tahunnya ada dua ratus ribu lulusan fakultas teknik. Dari dua ratus ribu lulusan sarjana teknik di seluruh Indonesia, baru sekitar dua puluh ribu yang memiliki kompetensi," imbuh dia.
PII yang keberadaannya diamanatkan di undang-undang dan bukan lagi sekedar organisasi profesi, menurut Heru Dewanto terus berperan aktif dalam mendorong standarisasi lulusan fakultas teknik.
Kata dia, saat ini standarisasi nasional dan standarisasi internasional politeknik yang ada di Indonesia, sudah dilakukan oleh badan tetap PII.
Tag
Berita Terkait
-
Kajian Pembangunan IKN di Kaltim, Bersama Bappenas Para Insinyur juga Ikut Terlibat
-
Harteknas, Induk Koperasi Pedagang Pasar Laksanakan Program Digitalisasi Pasar
-
PII Bantu Pemerintah Kejar Target Vaksinasi Nasional
-
Lewat UDG Nasional ke XIV, Umat Hindu Siap Hadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0
-
Simak 5 Kompetensi yang Harus Kamu Miliki untuk Pendidikan 4.0!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai