Nita menuturkan, sejak 2014 IWAPI sudah menjalin kolaborasi dengan Microsoft, disusul Google, Facebook dan Kominfo untuk pelatihan digitalisasi.
“Dari 30 ribu perempuan pengusaha anggota IWAPI yang tersebar di 34 provinsi memang belum semuanya mendapat pelatihan digitalisasi. Namun akan kita kejar. Mudah-mudahan dengan melakukan kegiatan pelatihan semacam ini perempuan bisa bangkit dan tampil di masa pandemi,” ujar Nita.
Tujuan utama IWAPI adalah agar perempuan bisa mandiri secara ekonomi.
“Pada krisis 1998 UMKM terbukti jadi tulang punggung perekonomian. Namun di masa pandemi, 98% anggota IWAPI adalah UMKM paling terdampak,” ujarnya.
Untuk itu, Nita berbagi tips bagi perempuan di masa pandemi agar bisa bertahan, antara lain, jangan panik, lakukan konsolidasi serta berpikir cerdik melihat hal yang bisa dikolaborasikan, menyaring informasi, hijrah ke digitalisasi, inovatif dan kreatif dalam menangkap peluang pasar, terhubung dengan ekosistem digital, dan pandai dalam mengakses informasi misalnya terkait stimulus yang diberikan pemerintah di masa pandemi untuk UMKM.
Nita menekankan, modal utama menjadi pengusaha bukanlah pada modal.
“Modal memang perlu namun bukan di nomor satu. Yang utama adalah mengenal potensi diri, cerdas melihat peluang, melek teknologi, baru urusan modal,” ujarnya.
“Jangan pesimis, ayo optimis. Saat pandemi selesai, bisnis bisa jalan kembali,” tandasnya.
Di kesempatan sama, desainer fashion Indonesia, Anne Avantie mengatakan, pandemi bukan hal yang bisa dilawan, sehingga penting bagi setiap orang untuk beradaptasi.
Baca Juga: Memiliki Arti Baik, Ini 150 Nama Bayi Perempuan Berawalan Huruf Q
“Selama pandemi berdamai dengan diri sendiri itu perlu, juga dengan waktu dan keadaan, dan ada kehidupan baru yang mesti disyukuri,” ujarnya.
Anne mengatakan, cerdik dan dan cerdas melihat peluang di masa pandemi bisa membuat pelaku industri kreatif selamat melewati masa sulit.
“Berikan prioritas. Mata rantai subsidi sangat diperlukan di Indonesia. Itulah pentingnya melakukan kolaborasi,” tutur Anne yang juga mengembangkan mata rantai kebaikan dengan menjadi ibu asuh dan payung bagi UMKM.
Membeli produk UMKM menjadi hal yang perlu dilakukan, karena hal itu yang dibutuhkan agar pelaku usaha bisa bertahan.
“Berikan ordernya, juga membeli produknya. Di saat pandemi hal itu dibutuhkan. Perempuan dan pandemi harus bersahabat. Pandemi bukan kiamat kecil. Ini adalah kesempatan bagaimana kita mengubah sudut pandang yang berbeda dan bermanfaat bagi orang banyak,” terang Anne.
Dokter dan juga influencer, dr. Alexandra Clarin Hayes, mengatakan di sisi kesehatan, perempuan harus mampu menjadi teladan (role model) bagi teman dan lingkungan terdekatnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya