Suara.com - Ekspor berbagai produk UMKM dalam negeri terus berkembang, salah satunya ekspor bulu mata palsu senilai sekitar 30 ribu dolar AS dari Purworejo yang diekspor ke Turki, Zimbabwe, dan Amerika Serikat oleh PT Diva Prima Cemerlang, yang merupakan fasilitator bulu mata palsu Desa Sejahtera Astra (DSA) Purworejo.
Langkah ini jadi salah satu program dari Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional bersama PT Astra International Tbk.
“Kami sangat mengapresiasi upaya PT Diva Prima Cemerlang dalam memfasilitasi produk unggulan desa mendunia, termasuk ke pasar nontradisional dan juga ke pasar AS, di mana persaingan dan persyaratan pemasarannya sangat ketat,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi.
Ia menjelaskan, ekspor ini jadi bukti nyata keberhasilan produk unggulan desa yang berkontribusi terhadap penguatan perekonomian nasional dan perlu terus didukung agar bisa dilakukan secara kontinu.
“Dengan pelepasan ekspor ini, diharapkan dapat memacu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di level desa lainnya untuk lebih semangat berkarya dan ikut memasuki pasar internasional,” ungkap Didi.
Disampaikan pula oleh Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan, ekspor ini jadi salah satu hasil kerja sama Ditjen PEN Kemendag dan PT Astra International Tbk dalam program Pengembangan Ekspor Produk Unggulan Desa.
Dalam kerja sama ini, kedua pihak berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas ekspor sekitar 755 desa dalam program DSA agar berdaya saing dan mampu berkompetisi di pasar global.
Kedua pihak sepakat untuk menciptakan minimal 100 desa yang mampu ekspor secara mandiri dan mendapatkan repeat order dalam kurun waktu kerja sama selama dua tahun.
DSA Purworejo sendiri merupakan salah satu kawasan desa yang telah memberdayakan lebih dari 200 masyarakat lokal di tiga desa dalam memproduksi bulu mata palsu.
Baca Juga: BRI Perkuat Ketahanan Ekonomi melalui Pemberdayaan Ekosistem Bisnis Klaster
Sebelumnya, DSA Purworejo melalui PT Diva Prima Cemerlang juga telah melakukan ekspor bulu mata palsu ke beberapa negara, seperti Inggris, Prancis, Belgia, Ceko, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Nigeria, dan Kolombia.
“Kita harus lebih jeli melihat peluang yang masih terbuka lebar di pasar internasional. Diharapkan ekspor bulu mata palsu ini akan terus berlanjut dan mendapatkan repeat order dengan jumlah transaksi yang lebih besar dan negara tujuan ekspor yang semakin bertambah,” pungkas Marolop.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020, Indonesia merupakan eksportir bulu mata palsu kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar 387,6 juta dolar AS dengan pangsa pasar di dunia sebesar 8,47 persen.
Pasar utama ekspor bulu mata palsu Indonesia diantaranya AS, Malaysia, Jerman, Korea Selatan, dan Inggris.
Berita Terkait
-
Jelang Pembelajaran Tatap Muka, LPEI Gelar Vaksinasi Covid-19 bagi Pelajar di Sleman
-
Terakhir 30 September 2021, Cara Cek Penerima BLT UMKM di Eform BRI
-
Cara Cek Penerima BLT UMKM di Eform BRI, Akhir Penyaluran 30 September 2021
-
Usaha Pemulihan Ekonomi, Pengelola Apotek Diminta Menyediakan Ruang Untuk Produk UMKM
-
Produk UMKM Kota Bandung Bakal Mejeng di Apotek
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK