Suara.com - Kehadiran teknologi digital memang semakin memudahkan sebuah brand untuk memasarkan produknya kepada calon konsumen kapanpun dan dimanapun.
Namun akibat perkembangan teknologi digital pula, membuat persaingan menjadi semakin sengit, bahkan bisa dikatakan brand kecil pun kini dapat bersaing dengan brand besar di pasar yang sama, seperti marketplace misalnya.
Maka untuk menjadi brand pilihan konsumen di tengah ribuan brand sejenis, sebuah brand harus memiliki brand awareness atau sebuah brand dikenal oleh calon konsumen, dan brand value atau nilai yang didapatkan oleh konsumen ketika memilih brand tertentu.
Brand value itu apakah harganya yang kompetitif, kualitasnya yang lebih baik, dan keunggulan lain dari sebuah brand.
Oh My Skin, brand kosmetik berbahan organik, menjadi salah contoh sukses brand pendatang baru mampu bersaing di tengah sengitnya persaingan pasar kosmetik di Indonesia. Terlihat dari riset Brand Choice Award 2021, brand ini berhasil menjual puluhan ribu produknya di dua marketplace tertatas di Indonesia.
Diana Fatimah Azzahro, Direktur Utama Oh My Skin mengungkapkan, keberhasilan tersebut berkat inovasi dan kreativitas dalam memanfaatkan platform digital media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk menjaring calon konsumen.
Beragam aktivitas yang dijalankan di media sosial seperti review produk, dan memasarkan langsung berbagai produk yang dimiliki, terbukti efektif mengiring calon konsumen untuk mengunjungi official sotre yang dimiliki untuk membelinya secara online.
Kesuksesan sebuah brand dalam memanfaatkan platform digital juga diraih oleh Mooimom, brand produk peralatan perawatan bayi, yang bermasih menjual puluhan ribu produk di dua marketplace teratas di Indoensia.
Keberhasilan brand yang satu ini berkat strategi yang dilakukan, yakni Integrated Marketing Communication (IMC) atau komunikasi pamasaran terpadu untuk mengkomunikasikan pesan yang sama di semua saluran pemasaran, terutama media sosial yang dimiliki.
Baca Juga: Strategi Brand Fesyen Lokal Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Tri Raharjo, CEO TRAS N CO Indonesia, mengungkapkan, persaingan brand di era digital semakin lengkap dengan hadirnya platform e-commerce atau marketplace.
Melalui platform tersebut, konsumen dapat memanfaatkan tools, seperti search, rating, ataupun review. Pilihan dan informasi tersebut menurutnya, membuat konsumen menjadi lebih mudah dalam memilih suatu produk.
“Harga, review atau rating serta informasi yang akurat terkait produk adalah value yang bisa menjadi faktor utama pendorong konsumen untuk memilih dan membeli bahkan merekomendasikan sebuah produk di dunia digital, khususnya marketplace,” jelas Tri Raharjo, ditulis Jumat (1/10/2021).
Sementara itu, TRAS N CO Indonesia, sebagai perusahaan consulting yang mendedikasikan diri terhadap penelitian akan perkembangan brand dan bisnis di Indonesia, khususnya riset berbasis digital, menginisiasi riset Brand Choice Index, sebuah riset keterpilihan sebuah brand atas produk yang ditawarkan kepada konsumen, berdasarkan riset digital melalui platform marketplace.
Riset Brand Choice Index berdasarkan tiga aspek penilaian yaitu, Digital Brand Awareness Aspect, Digital Consumer Choice Aspect, dan Digital Consumer Reviews & Rating Aspect. Selanjutnya brand-brand yang lolos sebagai top 3 di kategori produk berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, berhak meraih penghargaan Brand Choice Award 2021.
“Kami berharap Brand Choice Award 2021 dapat meningkatkan brand value dan menjadi referensi konsumen dalam memilih produk terbaik di kategorinya masing-masing,” jelas Tri Raharjo.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen