Suara.com - SKK Migas dan PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) ingin mempertahankan produksi minyak dan gas di Lapangan Singa, Blok Lematang, Sumatera Selatan, guna memenuhi energi nasional serta kebutuhan gas industri domestik.
Dengan tujuan ini, Pemanfaatan unit gas kompresor dari aset Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain di Kalimantan jadi salah satu upaya tersebut.
"Gas kompresor ini merupakan aset idle yang sebelumnya digunakan di Lapangan Nilam di Kalimantan Timur yang sudah selesai masa pakainya dan tidak digunakan lagi," kata Deputy Operasi SKK Migas Julius Wiratno.
Ia melanjutkan, pemanfaatan aset menganggur ini yang seluruh pekerjaannya dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia akan menghemat biaya, sehingga memenuhi keekonomian serta memperpanjang usia produksi gas dari Lapangan Singa.
Dengan gas kompresor berkapasitas 38 MMSCFD, Blok Lematang diklaim dapat mempertahankan produksi untuk memenuhi kebutuhan gas di provinsi Sumatera Selatan untuk industri kelistrikan, yakni PT PLN (Persero) dan PT Meppogen.
Untuk informasi, blok Lematang telah mendapatkan perpanjangan kontrak kembali selama 10 tahun dari pemerintah yang efektif pada 6 April 2017.
Julius memaparkan, proyek ini menunjukkan kreativitas dan komunikasi yang sangat baik antara SKK Migas dan Medco E&P, sehingga dapat memanfaatkan aset menganggur.
“Medco E&P mampu mengalirkan gas secara maksimum sehingga diharapkan akan meningkatkan recoverable reserves dari Lapangan Singa. Hal ini secara langsung juga menjadi sumbangsih dari proyek ini dalam rangka ikut serta menjadi bagian dari ketahanan energi nasional,” ujarnya.
Direktur Utama Medco E&P Indonesia Ronald Gunawan mengapresiasi kesempatan yang diberikan pemerintah untuk terus mengelola lapangan migas secara efisien dengan memanfaatkan fasilitas yang selesai masa pakainya di aset KKKS lain di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Wali Kota Balikpapan Sebut Pekerja Migas dari Luar Daerah Penyebab Tingginya Covid-19
“Kami juga akan terus melakukan berbagai kreativitas dan efisiensi dalam beroperasi di berbagai aspek,” pungkas Ronald.
Berita Terkait
-
Temu Media SKK Migas-PHR WK Rokan, Dahlan Iskan Bahas Jurnalisme Saat Ini
-
23 Desa di Cirebon Diduga Simpan Harta Karun Minyak Bumi dan Gas
-
Permintaan Tinggi, Impor Migas Agustus 2021 Meroket 115 Persen
-
Pengelolaan Migas Blok B, Aceh Utara Dapat PI 10 Persen
-
Kontribusi Hulu Migas Bantu Pulihkan Ekonomi Pasca Pandemi
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Dari Perut Bumi, untuk Masa Depan Negeri
-
PNM Ajak Dua Nasabah Unggulan Mekaar Ikut Serta dalam Tokyo Handmade Marche 2025
-
Gurita Bisnis Bambang Rudijanto, Kakak Hary Tanoe Jadi Tersangka Korupsi Bansos
-
Berdayakan Petani Lokal, Harita Nickel Upayakan Ekonomi Berkelanjutan di Pulau Obi
-
Jenis-jenis Kredit Rumah Bank BTN: Syarat, Subsidi dan Simulasi Pembayaran
-
Lembaga Pemeriksa Halal LPPOM Raih Penghargaan Bergengsi GIFA Championship 2025
-
Mengapa Milenial Lebih Suka Rumah Industrial Minimalis daripada Rumah Mewah?
-
Terpopuler Bisnis: Gebrakan Menkeu Bikin Bank Himbara Jadi Idola, Harga Saham Meroket!
-
Olah Limbah Cangkang Telur Jadi Sumber Ekonomi Baru, PPN JBB Komitmen Zero Waste
-
Harga Emas Antam dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini Naik!