Suara.com - Anggota Komisi X DPR RI, bidang Pendidikan, ekonomi kreatif dan teknologi, Bramantyo Suwondo menyebutkan, software engineer lokal harus mampu mengambil peran dalam pengembangan ekonomi digital Indonesia pada 2025 akan mencapai US$130 miliar.
“Banyak lulusan teknis di Indonesia yang cukup baik namun dengan soft skill yang kurang mumpuni seperti kolaborasi, public speaking, komunikasi dan kendala Bahasa. Belajar softskill seperti hal nya public speaking yang paling bagus adalah praktek langsung,” kata Bramantyo dalam webinar teknologi “Menjadi Software Engineer, Tuan Rumah di Negeri Sendiri” yang diselenggarakan oleh Dikita Intergasi dan Rumah Coding Cerdas, di Jakarta baru-baru ini.
Dia mengatakan, para software engineer atau programmer itu harus aktif dan dinamis dalam menyiapkan diri dengan kebutuhan industry yang juga berkembang pesat. Di Jerman, menurut dia, kebutuhan industri dengan apa yang diajarkan di dunia pendidikan selalu sejalan, sehingga lulusan dari dunia Pendidikan, selalu dapat tersalurkan sesuai dengan kebutuhan industrinya.
Kondisi ini, lanjutnya, berbeda dengan lulusan sekolah teknologi computer Indonesia yang cukup banyak, tapi belum diimbangi dengan program mix & match. “Khawatirnya nanti akan terjadi oversupply. Kita banyak lulusan TIK tapi secara kualitas masih banyak yang harus di tingkatkan,” katanya.
Ciptakan Ekosistem
Melihat kondisi inilah, menurut Rachmat Fajrin, inisiator lingkungan software engineer Rumah Coding Cerdas, Indonesia membutuhkan lingkungan tempat bernaung pada programmer local untuk saling mendorong untuk maju.
Melalui gerakan Rumah Coding Cerdas pihaknya membangun ekosistem untuk menjadikan softawer engineer menjadi lebih mandiri, kian berdaya, dan mampu bersaing dengan programmer-programer asing.
“Kami berharap banyak talenta yang paham bahwa dalam dunia software engineering ada aspek - aspek lain seperti aspek komunikasi, aspek leadership, aspek manajemen waktu dan prioritas, aspek networking atau relasi dan beberapa aspek aspek lainnya yang harus ditingkatkan kompetensinya. Jadi tidak selalu soal teknis,” kata dia.
Hal senada disampaikan oleh Irfan Maulana, Principal Web Platform Tokopedia. Programer local harus bisa berkomunitas dengan baik untuk perkembangan diri.
“Mereka akan susah untuk berkembang sendirian. Komunitas bukan tempatnya orang - orang jago ngumpul. Tapi tempat orang - orang yang mau belajar berkumpul. Walaupun dari SMK akuntansi, untungnya di perkuliahan bisa fokus di IT dan bisa mendapat banyak project2 selama berkuliah, dapat ilmunya ya dari berkomunitas itu sendiri,” papar dia.
Dirinya sadar, saat lulus kuliah dan belum seperti sekarang ini, ilmu yang dipelajari di bangku Pendidikan, masih minim. “Saya sadar kebutuhan ilmu di industri hanya dicover sekitar 10% di jenjang SMK atau perkuliahan. Maka dari itu mencari opportunity itu harus di komunitas di luar sekolah atau kampus,” jelas dia.
Baca Juga: Menyongsong Pemilu 2024, KPU Gelar Webinar Digitalisasi Pemilihan Umum
Menurut dia, mindset sebagai software engineer perlu di arahkan ke arah dampak sosial. Untuk membawa dampak yg massif, sehingga melalui komunitas, saling berbagi, menjadi sarana untuk peningkatan kompetensi para pekerja di dunia TI itu sendiri.
Berita Terkait
-
Sigi Wimala Bocorin Rahasia Dapetin Mobil Hanya dengan Selfie di BNI Mobile Banking!
-
Sinergi dengan Dirjen Pajak dan Peruri, BNI Dukung Peluncuran e-Materai
-
Horee! Solo Great Sale 2021 Resmi Dibuka, Mempercepat Digitalisasi UKM
-
Ini Harapan Kemenpora Dalam Pelatihan Peningkatan Karakter Pemuda dalam Era Digital
-
#MulaiBisaApaAja dengan BNI Mobile Banking!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat