Suara.com - Meski memberlakukan larangan pembayaran cryptocurrency dalam UU, Rusia mengklaim tidak akan berencana melarang perdagangan kripto di negaranya.
Mengutip dari laporan media setempat, Interfax pada Selasa (12/10/2021) lalu, Wakil Menteri Keuangan Federasi Rusia, Alexey Moiseev meyakini, warga Rusia akan tetap diizinkan untuk bertransaksi kripto di luar negeri tanpa takut dengan regulasi dalam negeri.
Meski pembayaran kripto di negara tersebut saat ini dilarang, tetapi orang Rusia telah diizinkan untuk membeli dan memperdagangkan mata uang kripto seperti Bitcoin (BTC).
"Warga Rusia dapat membuka dompet di luar Federasi Rusia. Akan tetapi, jika beroperasi di dalam Federasi Rusia, mereka akan dikenakan larangan, saya pikir, untuk seluruh masa mendatang, karena kedaulatan keuangan kami," kata Moiseev.
Ia menjelaskan, saat ini anggota parlemen masih membutuhkan waku untuk mempelajari mata uang digital dan teknologi blockchain dengan benar dalam kode sipil Rusia.
Sebelumnya, Pemerintah Rusia telah mengklaim bahwa Bitcoin dapat memberi dampak negatif pada sistem keuangan dan ekonomi negara.
Meski demikian, tindakan dari Rusia memang tidak se-ekstrem CHina yang berulang kali mengeluarkan pernyataan dan kebijakan anti-kripto.
Baru-baru ini, People's Bank of China menyatakan bahwa semua transaksi kripto ilegal. Laporan terkait menyebut, ada cukup banyak penambang yang memutuskan pergi dari negara itu akibat tekanan.
Rusia kini dikklaim tengah mempersiapkan penggunaan rubel digital yang dikeluarkan oleh bank sentral dan tidak menimbulkan risiko keuangan seperti Bitcoin atau Kripto lainnya.
Baca Juga: Prediksi Rusia vs Slovakia: Head to Head, Susunan Pemain, Skors
Ketua Komite Duma Negara Rusia untuk Pasar Keuangan Rusia, Anatoly Aksakov menyebut, tahun lalu bahwa mata uang digital bank sentral Rusia dapat menjadi bagian integral dari penyelesaian nasional pada tahun 2024.
Berita Terkait
-
Angka Kematian Meroket, Vladimir Putin Serukan Vaksinasi Covid-19 di Rusia Dipercepat
-
Rusia Akan Lakukan Uji Coba Vaksin Covid-19 Sputnik V Versi Semprotan Hidung
-
Harga Bitcoin Tembus 55 Ribu Dolar AS, Diprediksi Akan Terus Bullish
-
Nirlaba Independen Usulkan Bitcoin Jadi Cadangan Aset Bank Sentral Swiss
-
Bitcoin Tembus Rp 824 Juta Pagi Ini, CEO Indodax Buka Suara
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Sandiaga Uno Dorong Wirausaha Muda Untuk Melantai Bursa
-
Kementerian ESDM Audit Tambang Emas Martabe yang Terafiliasi ASII, Diduga Perparah Banjir Sumatera
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!