Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto berharap lulusan pendidikan Golkar Institute turus serta mengambil peran strategis dan mengawal isu-isu ekonomi dunia.
Hal itu disampaikan pada Dialog Publik dengan tema “Signifikansi Indonesia Dalam Presidensi G20 Tahun 2022” dalam rangka pembukaan Executive Education Program for Young Political Leader 4 (Program pendidikan bagi pemimpin muda), Golkar Institute Angkatan 4 di Kantor DPP Partai Golkar.
“Setelah mengikuti pelatihan ini, lulusan Golkar Institute harus berani mengambil peran-peran strategis dalam mengawal isu-su berkaitan dengan ekonomi global, seperti dengan terlibat aktif dalam memberikan rekomendasi perumusan kebijakan kepada para pemimpin negara-negara G20. Momentum Presidensi G20 ini harus dimanfaatkan oleh lulusan-lulusan pelatihan Golkar Institute,” kata Airlangga ditulis Selasa (26/10/2021).
“Setelah beranjak dari pertemuan ini, Alumni Golkar Institute harus mulai memikirkan peran apa yang akan diambil dalam momentum Presidensi G20 ini. Akan banyak ruang-ruang partisipasi dan kolaborasi yang terbuka untuk dapat berperan dalam rangkaian kegiatan Forum G20 yang akan diselenggarakan di Indonesia,” lanjut Airlangga.
Airlangga juga menilai bahwa pemuda bisa turut serta sebagai aktor dalam mengawal isu-isu ekonomi dunia.
“Pemuda itu sudah bukan lagi sebagai representatif kehadirannya, tetapi menjadi mainstream, aktor utama dalam aktivitas ekonomi di dunia. Berbicara tentang G20, pemuda harus mengambil posisi strategis yang saling mutual, saling mendukung, interdependent dengan pemerintah,” ujar Airlangga.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute, Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa diskusi publik dengan tema tentang Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022 mendatang sangat relevan.
Menurutnya, tema ini juga sangat sesuai dengan visi misi Golkar Institute.
“Isu ini sangat penting karena anak-anak muda Golkar harus berwawasan global. Ini sebagaimana visi dan misi Golkar Institute,” ujar Ace.
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi di Daerah, BI: Dorong UMKM Jadi Kekuatan Baru
Dalam laporannya, Ace mengatakan bahwa untuk Executive Education Program for Young Political Leader 4 kali ini diikuti sebanyak 40 orang.
Latar belakang para peserta cukup beragam, mulai dari aktivis organisasi, civil society, akademisi, tenaga ahli/profesional hingga Anggota DPRD.
Ace juga menyampaikan bahwa peserta juga merupakan representasi wilayah.
Selama 6 hari ke depan, para peserta akan mendapatkan materi-materi dari narasumber berreputasi nasional maupun internasional, seperti Prof. Kishore Mahbubani, Prof. Ginandjar Kartasasmita, Prof. Eko Prasodjo, Prof. Hamdi Muluk, Dr. Gun Gun Heryanto, serta para politisi senior Partai Golkar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
BRI, Dari Warisan Perintis Raden Bei Aria Wirjaatmadja Sampai Holding Ultra Mikro
-
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Kini Tinggal Rp 7.079 Triliun
-
Purbaya Mau Bubarkan Bea Cukai, Kalau Jadi Lebih Baik Mengapa Tidak?
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS
-
Paylater Melejit, OJK Ungkap NPL Produk BNPL Lebih Tinggi dari Kredit Bank
-
Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun, Dibanderol Rp 70.000 per Kg
-
Rupiah Melesat di Senin Pagi Menuju Level Rp 16.635
-
Emas Antam Harganya Lebih Mahal Rp 2.000 Jadi Rp 2.464.000 per Gram