Suara.com - Harga minyak dunia menyentuh level tertinggi multi-tahun pada perdagangan Senin, sebelum bergerak relatif stabil, karena pasokan global yang ketat dan penguatan permintaan bahan bakar di Amerika serta negara lainnya mendongkrak harga.
Mengutip CNBC, Selasa (26/10/2021) harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 46 sen menjadi USD85,99 per barel. Kontrak Brent sempat melesat ke posisi USD86,70 per barel, level tertinggi sejak Oktober 2018.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), tidak berubah di USD83,76 per barel setelah menembus USD85,41 per barel, level tertinggi sejak Oktober 2014.
Kedua tolok ukur itu melambung sekitar 20 persen sejak awal September. Minyak mentah WTI meningkat selama sembilan minggu berturut-turut, sementara Brent naik selama tujuh pekan.
"Krisis pasokan energi global terus menunjukkan taringnya, ketika harga minyak memperpanjang kenaikannya pekan ini, akibat dari para trader yang memperhitungkan kenaikan permintaan bahan bakar yang sedang terjadi - di tengah respons pasokan yang terbatas menguras stok global," kata Louise Dickson, analis Rystad Energy.
Goldman Sachs mengatakan rebound kuat dalam permintaan minyak global dapat mendorong harga minyak mentah Brent di atas perkiraan akhir tahunnya sebesar USD90 per barel. Bank itu memperkirakan peralihan gas-ke-minyak dapat berkontribusi setidaknya 1 juta barel per hari untuk permintaan minyak.
Setelah lebih dari satu tahun permintaan bahan bakar mengalami tekanan, konsumsi bensin dan produk penyulingan kembali sejalan dengan rata-rata lima tahun di Amerika Serikat, konsumen bahan bakar terbesar di dunia.
Harga minyak juga didukung oleh kekhawatiran atas kekurangan batu bara dan gas di China, India serta Eropa, yang mendorong peralihan bahan bakar ke BBM untuk pembangkit listrik.
"Alasan kita melihat penguatan hari ini ada banyak hal, tetapi di antaranya adalah pergantian bahan bakar," kata Bob Yawger, Director of Energy Futures di Mizuho.
Baca Juga: Minyak Goreng di Batam Merangkak Naik, Pedagang Gorengan Bingung
Di India, produksi minyak mentah perusahaan penyulingan pada September naik tipis dari bulan sebelumnya, data pemerintah menunjukkan, Jumat, ketika kilang meningkatkan output untuk memenuhi lonjakan permintaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
5 Kali Berturut-turut, Telkom Kembali Masuk dalam Jajaran 500 Worlds Best Employers 2025
-
Komitmen Perkuat Ekonomi Rakyat, Bank Mandiri Bimbing PMI Jepang Jadi Wirausaha di Negeri Sendiri
-
ESDM: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bukan Harga Mati untuk Transisi Energi
-
Empowering Indonesia Report 2025: AI Berdaulat Jadi Fondasi Pertumbuhan Menuju Indonesia Emas 2045
-
BSI Siapkan 5 Strategi UMKM Naik Kelas
-
Laba PTPP Anjlok 97 Persen, Fokus Transisi ke Konstruksi Hijau dan Efisiensi Beban
-
Pantau Bansos PKH-BPNT 2025 Lewat SIKS-NG: Cek Status dan Pencairan Dana Kemensos
-
Jaga Harga Bahan Pokok, BI Terus Tingkatkan Ketahanan Pangan
-
Rupiah Mulai Bangkit Lawan Dolar Amerika
-
Emas Antam Runtuh, Hari ini Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.287.000 per Gram