Suara.com - Kasus investor yang kehilangan aset kripto Dotdown senilai Rp1,7 milyar di Tokocrypto baru-baru ini jadi sorotan. Korban atas nama Suryadi mengaku sudah melapor pada Tokocrypto meski hingga kini solusi dirasa belum memuaskan dia.
“Saya merasa sangat dirugikan atas tindakan Tokocrypto yang menghilangkan kripto saya yang awalnya berjumlah 12,823 unit. Kini hanya tersisa 0,12823 unit,” kata Suryadi, dikutip dari Blockchainmedia.id, Kamis (28/10/2021).
Berkaitan dengan hal ini, Tokocrypto sendiri sudah menyampaikan bahwa pihaknya sudah melayangkan pemberitahuan secara tertulis kepada semua pengguna Tokocrypto.
“Mungkin beliau [Suryadi] belum membaca pengumuman dari kami. Ada perubahan redominasi. Semua keluhan nasabah, tetap kami carikan solusinya,” sebut Rina Kurniawan PR Tokocrypto, beberapa hari lalu.
Hal itu sebelumnya juga sudah disampaikan melalui laman resmi Tokocrypto.
“DOTDOWN sedang menjalani proses redominasi yaitu pembagian token reverse 100.000-untuk-1. Anda akan mengalami perubahan saldo secara signifikan namun tidak bisa dilakukan proses transaksi jual sejak 22 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB selama 24 jam. Tokocrypto akan menangguhkan perdagangan, langganan, dan penukaran token DOTDOWN. Semua pesanan perdagangan yang ada akan dibatalkan. Kami kemudian akan mengambil snapshot saldo DOTDOWN di akun pengguna dan memulai pemisahan token terbalik dari token DOTDOWN dengan rasio 100.000 DOTDOWN (sebelum split terbalik) = 1 DOTDOWN (setelah split terbalik),” tulis pengumuman terkait.
Dalam keterangan yang diterima awak media, Tokocrypto menjelaskan bahwa redominasi adalah proses yang mengkonsolidasikan jumlah token/kripto yang dikeluarkan yang ada menjadi sejumlah kecil token yang lebih bernilai secara proporsional.
“Penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil atau lebih besar ini tanpa mengubah nilai tukarnya,” klaim Tokocrypto.
Berkaitan dengan hal ini Suryadi memahami pengumuman itu dan membacanya di akun Twitter Tokocrypto dan diterbitkan pada 22 Oktober 2021 pukul 09.19 WIB.
Baca Juga: Warga Bantu Warga: Semua Boleh Datang dan Makan Gratis di Warung Ikhlas
“Sedangkan kenaikan harga kripto DOTDOWN itu terjadi pada 22 Oktober 2021 pukul 07:00 WIB,” kata Suryadi.
Suryadi memastikan, redominasi seharusnya tidak mengubah nilai tukar asetnya, hal yang sama seperti dijelaskan Tokocrypto.
Namun yang terjadi adalah dia kehilangan aset hingga menciut sangat besar dari Rp1,7 milyar, kini menjadi Rp18 ribu.
Menanggapi hal ini, Rina Kurniawan dari Tokocrypto belum bisa memastikan apakah masalah itu dikarenakan sistem yang belum ter-update sempurna atau ada kesalahan nilai tukar.
Berita Terkait
-
Viral Investor Tokocrypto Kehilangan Aset Rp1,7 Miliar: Saya Kecewa!
-
Pelatih Persita Sebut Tendangan Geledek Jadi Kelemahan Kiper Arema FC
-
Prakiraan Cuaca BMKG 28 Oktober 2021 Tangerang Banten
-
Jerit PO Bus Jelang Rencana Penerapan PCR Bagi Semua Transportasi: Bisa Sepi Penumpang
-
Tendangan Geledek Edo Febriansyah Selamatkan Persita dari Keganasan Arema FC
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
Terkini
-
Pabrik VinFast Subang Digeruduk Massa Sehari Usai Diresmikan, Minta 'Jatah' Lokal
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Investor ADRO Dapat Jatah Dividen Rp 4 Triliun, Kapan Mulai Cair?
-
Apa Itu e-Kinerja BKN? Ini Cara Akses dan Fungsinya dalam Pembuatan SKP
-
Panduan Daftar NPWP Online 2025 Lewat Coretax
-
Trump Berulah! AS Blokade Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Meroket Tajam
-
BRI Tebar Dividen Interim Rp137 per Saham, Cek Jadwal Terbaru Pasca Update
-
Harga Pangan 18 Desember: Beras, Bawang, Cabai, Daging Ayam dan Migor Turun
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
BI: Ekonomi Indonesia Bisa Tertekan Imbas Bencana Aceh-Sumatra