Suara.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas memprediksikan industri hulu minyak dan gas/migas bisa menyumbangkan penerimaan negara USD 11,7 miliar atau setara Rp 166,12 triliun hingga akhir tahun 2021. Nilai itu berdasarkan kurs USD 1 sama dengan Rp 14.119.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kontribusi penerimaan negara di tengah pandemi Covid-19.
Hingga kuartal tiga 2021, realisasi penerimaan negara dari sektor hulu migas mencapai USD 9,53 miliar atau melebih target tahun ini sebesar USD 7,28 miliar.
"Kehadiran industri hulu migas memberikan multiplier effect yang sesungguhnya. Banyak sekali industri lain dapat terangkat dengan keberadaan industri hulu migas," ujar Erwin dalam keterangannya, Kamis (28/10/2021).
Sementara, SKK Migas memperkirakan angka investasi yang digelontorkan KKKS terkait dengan target produksi nasional sebesar 1 juta barel per hari minyak dan 12 BSCFD gas pada 2030 secara total akan mencapai USD 187 miliar.
Tingginya angka investasi seiring dengan peningkatan produksi tersebut, maka kegiatan sektor hulu akan meningkat tajam yang akan diikuti dengan diperlukannya kehadiran industri jasa dan barang sebagai penunjang.
Erwin mengungkapkan, industri hulu migas juga memberikan dampak kepada industri-industri lainnya di masa pandemi. Nilai kontribusi industri migas bagi sejumlah industri lain pada 2020-2021 mencapai USD 7,126 miliar atau setara dengan IDR 103 triliun.
Di antaranya industri transportasi dengan nilai USD 470 juta dan kandungan TKDN mencapai 78 persen, industri tenaga kerja USD 442,76 juta dengan nilai TKDN sebesar 86 persen, industri perhotelan senilai USD 129,88 juta dengan kandungan TKDN sebesar 92 persen.
Sementara pencapaian industri kesehatan mencapai USD 20,44 juta dengan TKDN 86 persen, disusul dengan industri asuransi senilai USD 3,82 dengan nilai TKDN sebesar 86 persen.
Baca Juga: 538 Sumur Migas di Indonesia DItarget Selesai Tahun 2021
Dari keseluruhan kontribusi tersebut, UMKM memiliki peranan aktif terhadap perputaran roda ekonomi sebesar 10,7 persen dengan nilai TKDN 100 persen.
Sampai dengan saat ini total pengadaan barang dan jasa per 30 September 2021 mencapai USD 2,6 miliar dengan komitmen TKDN sebesar 58 persen atau di atas target yang ditetapkan pemerintah.
"Disinilah letak keberadaan hulu migas. Tadinya hanya dilihat dari masalah produksi, lifting. Namun ternyata setelah dijabarkan lebih holistik, dampaknya luar biasa," pungkas Erwin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan