Suara.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan berbagai layanan tabungan untuk menjangkau masyarakat luas. Tiap jenis layanan tabungan ini mematok beban biaya administrasi bulanan yang berbeda tergantung sasarannya.
Tabungan untuk pelajar dipastikan bakal menanggung beban administrasi lebih murah dibandingkan tabungan umum. Berikut rincian daftar biaya admin Bank BRI menurut bri.co.id.
1. Tabunganku: gratis biaya admin
2. Tabungan BRI Simple: gratis biaya admin
3. Britama Junio: gratis biaya admin
4. Tabungan BRI Britama Rp12.000 per bulan (saldo lebih dari Rp10 juta)
5. Tabungan BRI Britama Rp11.000 per bulan (saldo kurang dari Rp10 juta)
6. Tabungan BRI Simpedes Rp5.500 per bulan
Jenis-jenis tabungan di atas mengkaver beragam kebutuhan nasabah mulai dari anak-anak, pelajar, dan masyarakat umum. Untuk diketahui BRI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia. Bank berstatus BUMN ini berdiri sejak Desember 1895.
Baca Juga: 5 Tabungan Gratis Biaya Admin Bulanan: Bisa Jadi Pilihan Hemat!
Seperti dilansir dari situs resmi BRI, sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
Pada awal tahun 2019, BRI mengakuisisi salah satu anak usaha Bahana Artha Ventura, yakni Sarana NTT Ventura, dan mengganti namanya menjadi BRI Ventures, sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk masuk ke bisnis modal ventura.
Pada akhir tahun 2019, BRI mengakuisisi salah satu unit usaha Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI, yakni Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur, atau lebih dikenal sebagai BRINS, sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk masuk ke bisnis asuransi umum.
Pada tanggal 2 Juli 2021, Pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham Permodalan Nasional Madani dan Pegadaian kepada BRI melalui Peraturan Pemerintah nomor 73 tahun 2021, sebagai bagian dari pembentukan holding BUMN yang bergerak di bidang ultra mikro.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Tag
Berita Terkait
-
Uji Coba Penonton BRI Liga 1, 5 Ribu Orang Boleh Penuhi Stadion
-
BRI Dorong Investasi Obligasi dengan Edukasi Investasi Nasabah Private & Priority Banking
-
BRI Apresiasi Investor Ritel dengan Webinar Private & Priority Banking
-
Transaksi Obligasi Ritel Melalui Perbankan Tunjukkan Pertumbuhan Positif
-
BRI: Penurunan Tarif PPh Membuat Pasar Obligasi Makin Atraktif
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Pertamina Klaim Masih Negosiasi dengan SPBU Swasta soal Pembelian BBM
-
Bahlil: BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen
-
Didesak Beli BBM Pertamina, BP-AKR: Yang Terpenting Kualitas
-
BPKH Buka Lowongan Kerja Asisten Manajer, Gajinya Capai Rp 10 Jutaan?
-
Menkeu Purbaya: Jangan Sampai, Saya Kasih Duit Malah Panik!
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya