Suara.com - Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto terus mendorong kerja sama green economy yang menerapkan prinsip berkelanjutan dan efisien.
Dia meyakini, dengan adopsi teknologi berkaitan dengan green economy, Indonesia mampu menerapkan penggunaan energi bersih di masa mendatang.
"Suka tidak suka harus mengikuti tren yang sekarang dibentuk atau pun diprogramkan oleh dunia yaitu green economy. Dan Korea Selatan memang salah satu negara yang sangat ketat terkait lingkungan, pengembangan EBT dan sebagainya. Tentu saja itu nanti kita bisa adopsi dari apa yang mereka capai," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/11/2021).
Untuk diketahui, Korea Selatan mencapai 35 persen pertumbuhan ekonomi dalam beberapa dekade terakhir. Seiring ambisinya, Korea Selatan terus menerapkan energi yang berkelanjutan dan efisien bagi 51,3 juta orang penduduknya.
Korea Selatan juga jadi salah satu negara yang ikut menandatangani kesepakatan Paris Agreement yang telah menjadi konsensus global.
Dengan demikian, Korsel akan mengembangkan dan memperbesar porsi pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) paralel dengan pengurangan pemakaian energi fosil serta mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) demi menuju net zero emission (NZE).
Dubes Gandi menjelaskan, penerapan green economy di Indonesia sendiri sudah mencapai kemajuan yang signifikan. Hal itu terlihat dari dimulainya operasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) aneka pembangkit listrik EBT dari mulai panas bumi, angin, dan sebagainya.
Begitu pula dari sisi kesadaran masyarakat, salah satunya ada inisiasi untuk membuat Gerakan Satu Juta Atap Surya.
Sama seperti Korea Selatan, Dubes Gandi juga melihat dunia usaha saat ini sudah menyadari pentingnya faktor lingkungan, sosial dan pemerintah atau populer disebut ESG (Environmental, Social and Corporate Governance).
Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto: Tahun 2022 adalah Golden Moment Ekonomi Indonesia
ESG diarahkan pada perusahaan yang berusaha memerangi perubahan iklim dan rusaknya lingkungan.
"Jadi saya kira untuk mendukung hal-hal tadi pemerintah sudah memfasilitasi dengan kebijakan-kebijakan yang positif. Tujuannya agar Indonesia bisa luar biasa juga menuju green economy di tahun-tahun yang akan datang. Saya pun sangat optimis," imbuhnya.
Dubes Gandi memproyeksikan ke depan semua sektor industri di dunia dan Indonesia pada akhirnya akan menggunakan energi hijau alih-alih energi fosil.
Berita Terkait
-
Ketinggalan Pre-Order iPhone 13? Jangan Khawatir, Begini Caranya
-
Digodok Habis-Habisan, Timnas U-18 Lahap Menu Latihan Berat di Turki
-
Berkaca Marc Klok, Naturalisasi Sandy Walsh hingga Jordi Amat Tak Bisa Instan
-
Ketahui Pengertian Puisi, Jenis, dan Cara Penyampaiannya
-
Menko Airlangga Hartarto: Tahun 2022 adalah Golden Moment Ekonomi Indonesia
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Bahlil Jawab Keraguan Kapasitas UMKM dan Koperasi Kelola Tambang: SDM Bisa Diperkuat Sambil Berjalan
-
Danantara Akan Jadi Penyuntik Dana Besar di Pasar Modal RI
-
Dapat Penjaminan Kredit, Kini UMKM Bisa Ikut Tender Pengadaan Barang-Jasa Pemerintah
-
3 Rekomendasi Lokasi Rumah di Jakarta Selatan Harga di Bawah Rp 1 Miliar
-
Terus Meningkat, 27359 Rekening yang Terhubung Judol Sudah Ditutup
-
Dasco Ungkap 4 Isu yang Dibahas Pertemuan Tertutup dengan Seskab dan Tiga Menteri Prabowo
-
Genjot Kredit, BFIN Incar Penyaluran Pembiayaan Sektor Mesin Cetak
-
IHSG Sesi I Terbang Berkat Komoditas! Sektor Teknologi dan Keuangan Terkapar
-
ASN Wajib Update Data SIASN ASN Digital untuk Jabatan, Dapodik, Gaji dan Tunjangan
-
IHSG Terus Menguat di Sesi Pertama, Perdamaian Israel-Hamas Jadi Katalis?