"Tapi ada alasan lain juga: yaitu suku bunga rendah. Orang tak kehilangan banyak bunga dengan menyimpan uangnya di bawah kasur dibandingkan dengan di rekening bank," tambahnya.
Tren ini merupakan anomali. Sebab saat ini orang semakin menjauh dari uang tunai.
Meski uang tunai masih digunakan di beberapa tempat, tetapi tren jangka panjang jelas bergerak ke arah transaksi digital.
Perubahan ini menjadi salah satu alasan mengapa RBA telah mengumumkan tinjauan tentang bagaimana uang kertas didistribusikan ke dalam perekonomian.
"Kami sedang melakukan konsultasi publik untuk menentukan perubahan yang perlu dilakukan pada sistem distribusi agar sesuai dengan tujuannya, dengan mempertimbangkan bahwa penggunaan uang tunai akan terus menurun," kata Melissa Hope.
"Kami mencetak uang kertas sebanyak yang kami perkirakan akan dibutuhkan oleh permintaan," jelasnya.
Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News.
Berita Terkait
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
Sedih! Penjualan Online Turun 30 Persen Sejak Awal 2025: 1 dari 5 Brand Tumbang
-
Tiga Pelaku Penembakan Warga Australia di Bali Ditangkap, Lari ke Jakarta Gunakan Mobil
-
Penjualan Online Melonjak 200%, Brand Lokal dan UMKM Berinovasi Sepanjang 2024
-
Tinjau Langsung, Menteri Teten "Ngenes' Lihat Kondisi Pedagang Pasar Tanah Abang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru