Suara.com - Kasus kurir ojek online yang membawa kabur sebuah laptop Macbook Pro M1 MAX 2021 dengan harga Rp67,42 juta kini telah menemui titik terang.
Tokopedia telah memproses pengembalian dana kepada seorang pemesan yang barangnya hilang dibawa kabur itu.
Disampaikan oleh External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya, Tokopedia terus mengupayakan reputasi dan kepercayaan.
Selain itu, ia mengklaim, Tokopedia selalu memprioritaskan keamanan dan kenyamanan pengguna.
Ia juga menegaskan, pihak Tokopedia sudah menghubungi berbagai pihak guna menindaklanjuti kasus hilangnya barang Macbook Pro M1 MAX 2021 yang digondol driver ojol itu.
“Kami juga telah memproses pengembalian dana kepada pengguna terkait berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku,” kata Ekhel, Senin (22/11/2021) lalu.
Ia juga menegaskan, Tokopedia menyediakan sistem rekening bersama (rekber) yang membuat uang pembeli baru diserahkan pada penjual jika produk sudah diterima oleh pembeli sesuai pesanan.
Ia juga mengimbau pada pengguna Tokopedia untuk mengikuti peraturan penggunaan platform maupun hukum yang berlaku di Indonesia dalam bertransaksi.
“Pengguna juga dapat menghubungi Tokopedia melalui layanan pelanggan digital, Pusat Resolusi, yang tersedia 24/7, jika menemukan kendala dalam bertransaksi,” kata Ekhel dikutip dari Solopos.com --jaringan Suara.com.
Baca Juga: Viral Ojol Ambil Bantuan Sesuai Jumlah Anak, Warganet Ramai Memuji
Sebelumnya viral di media sosial sebuah utas yang menyebut, laptop seharga Rp67,42 juta dibawa kabur driver ride hailing atau ojek online.
Dalam utas itu ditulis, peristiwa tersebut berawal ketika pembeli bernama Untung Putro memesan laptop di Tokopedia seharga Rp67,42 juta pada 12 November 2021.
Barang itu lantas dikirim melalui Gojek Instan yang juga diambil di hari yang sama pukul 15.56 WIB. Barang itu seharusnya diterima pembeli pada pukul 18.59WIB. Namun, sayangnya barang itu tak kunjung tiba.
Tokopedia lantas menerima laporan dari pembeli pada 13 November dan langsung meminta waktu 3 hari untuk investigasi.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Ojol Syukuran Bagi Nasi Kotak Gegara Nasib Anak, Publik Nangis Terharu
-
Ratusan Driver Ojol Geruduk Kantor Gojek Solo
-
Gojek Pecat Oknum Driver Ojol Akibat Dugaan Kasus Pelecehan Seksual
-
Viral Ojol Ambil Bantuan Sesuai Jumlah Anak, Warganet Ramai Memuji
-
Viral Driver Ojol Bawa Orderan Pohon Super Tinggi Naik Motor, Publik Emosi
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Biodata dan Karier Thomas Sugiarto Oentoro, Resmi Jabat Wakil Direktur Garuda Indonesia
-
Menkeu Purbaya Beri Diskon PPN 6 Persen untuk Tiket Pesawat Domestik Kelas Ekonomi
-
Mampukah Stimulus BLT Gairahkan Ekonomi Akhir Tahun?
-
Ada BLT Rp300 Ribu Cair Bulan Ini, Siapa Saja yang Berhak Menerimanya?
-
Investasi Sektor Properti dan Pariwisata di Jakarta Utara Tumbuh Signifikan
-
Hari Pangan Sedunia, BRI Peduli Komitmen Dukung Ketahanan Pangan Melalui Panen Raya BRInita
-
Ignasius Jonan Sekarang Menjabat Apa? Ingat Lagi Katanya Soal Kereta Cepat
-
Investasi Asing di RI Makin Loyo di Dua Kuartal Terakhir, Ini Kata Rosan Roeslani
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Penerapan Izin Investasi "Fiktif Positif" Terkendala Sistem di Daerah, Rosan: PR-nya Tidak Mudah!