Suara.com - Data perkembangan ekonomi makro Amerika Serikat yang kuat membuat harga emas dunia kembali melemah pada perdagangan Rabu, bahkan ke posisi yang terendah dalam 3 minggu terakhir.
Mengutip CNBC, Kamis (25/11/2021) harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD1.783,18 per ounce, setelah jatuh ke level terendah sejak 4 November di USD1.777,80 pada awal sesi.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup mendatar di posisi USD1.784,30 per ounce.
Data ekonomi Amerika yang solid mengangkat dolar dan imbal hasil US Treasury, dengan kegelisahan di seputar kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih cepat dari perkiraan menambah suasana yang suram.
Emas tersungkur di bawah level kunci USD1.800 awal pekan ini karena pencalonan ulang Chairman The Fed, Jerome Powell, mendukung spekulasi pengetatan kebijakan moneter lebih cepat, mendorong dolar dan pada gilirannya membuat logam kuning lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Pasar emas tertekan oleh kekhawatiran The Fed mungkin mulai meningkatkan pengurangan stimulus atau membawa kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya, kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
Sejumlah pembuat kebijakan The Fed mengatakan mereka akan terbuka untuk mempercepat penghapusan program pembelian obligasi jika inflasi yang tinggi terus bertahan dan bergerak lebih cepat untuk menaikkan suku bunga, risalah pertemuan kebijakan terakhir bank sentral AS itu menunjukkan.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor emas juga tampaknya mengabaikan kemungkinan inflasi yang moderat, mengingat penurunan harga energi baru-baru ini, kata analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.
Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Jatuh Sampai Belasan Ribu, Cek Angkanya!
Memberikan tekanan tambahan pada emas, klaim pengangguran awal Amerika yang jatuh ke level terendah sejak 1969 dan laporan terpisah menunjukkan pertumbuhan ekonomi meningkat pada tingkat tahunan 2,1 persen.
Sementara, harga platinum di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD974,03 per ounce, paladium turun 0,7 persen menjadi USD1.854,32 per ounce dan perak melemah 0,9 persen menjadi USD23,42 per ounce.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya