Suara.com - Keberhasilan pemerintah Indonesia mengendalikan pandemi COVID-19, sekaligus secara perlahan mampu memulihkan perekonomian nasional harus dihargai dan mendapat dukungan positif.
Jangan hanya karena framing, fitnah, dan isu-isu negatif yang dilontarkan pihak yang tidak bertanggung jawab, kerja keras para menteri Kabinet Indonesia Maju II untuk menyelamatkan bangsa dan negara dilecehkan dan dipandang sebelah mata.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Satkorwil Banser GP Ansor DKI Jakarta, Abdul Mufid. Pernyataan tegas itu ditujukan menanggapi aksi demo sekelompok LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang terpengaruh framing dan fitnah tanpa mendasar dan dilakukan di beberapa kementerian, salah satunya Kementerian BUMN.
"Coba lihat, apa alasan mereka lakukan aksi demo? Sungguh tidak jelas dan termakan provokasi pihak yang tidak bertanggung jawab dan kini menghilang entah kemana. Tak ada suara atau kepentingan masyarakat lebih besar yang mereka usung. Mereka hanya mencari perhatian, Padahal, jika mau jujur, mereka bisa berkumpul dan menjalani kehidupan sehari-hari saat ini tak lepas dari usaha keras pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19," ujar Abdul Mufid ditulis Kamis (9/12/2021).
Ia mencontohkan Kementerian BUMN. Kementerian yang dipimpin Erick Thohir sejak pandemi COVID-19 merebak telah melakukan banyak pekerjaan besar dan mengerahkan seluruh kekuatan BUMN dalam memerangi COVID-19, sekaligus memulihkan perekonomian nasional.
Penyiapan Wisma Atlet Kemayoran untuk pasien COVID-19, penyediaan obat-obatan serta vitamin, ventilator, alat test PCR, pengadaan vaksin lewat kerjasama internasional, hingga pembangunan RS khusus COVID-19, tak lepas dari gebrakan yang dimotori oleh Menteri BUMN.
"Apalagi beberapa BUMN juga membantu ekonomi rakyat, mulai dari restrukturisasi kredit, penyaluran bansos, kredit usaha rakyat, hingga program stimulus untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN). Belum lagi diskon listrik dan bantuan pulsa. Jadi jika masih ada demo yang didasari fitnah dan isu negatif, LSM dan para pendemonya, saya nyatakan termasuk manusia-manusia yang khufur nikmat," tegasnya.
Abdul Mufid menambahkan, ada baiknya dalam kondisi yang mulai bangkit ini, masyarakat mendukung dan menghargai kerja keras para pembantu Presiden.
Dengan mempercayai dan mendoakan para Menteri dalam bekerja total, terutama menghadapi tahun 2022 yang lebih menantang, maka masyarakat secara tidak langsung menjadi bagian penting dalam melanjutkan pertumbuhan ekonomi nasional demi seluruh rakyat dan bangsa Indonesia.
Baca Juga: Erick Thohir Lebur 2 BUMN Perikanan, Sigit Muhartono Jadi Nakhodanya
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan