Suara.com - Presidensi G20 Indonesia pada jalur keuangan yang diwakili oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia dimulai dengan pertemuan Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD) pada 9-10 Desember 2021 di Bali.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pertemuan G20 awal dimulainya adalah memang membahas mengenai isu keuangan dan sektor keuangan termasuk kebanksentralan.
Oleh karena itu, pembahasan mengenai keuangan dan kebanksentralan ini menjadi salah satu inti dalam membahas topik-topik yang menjadi perhatian bersama para negara anggota G20. dan yang mempengaruhi perekonomian dunia.
“Kita memahami bahwa G20 yang merupakan 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia yang menentukan lebih dari 80 persen ekonomi dunia dan 75 persen arus perdagangan dunia. Tentu apa yang terjadi dan juga apa yang akan dilakukan oleh negara-negara ini mempengaruhi seluruh dunia,” kata Sri Mulyani dalam pertemuan Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD) Jumat (10/12/2021).
Pertemuan ini akan dijadikan acuan terhadap penyelenggaraan pertemuan-pertemuan G20 selanjutnya pada 2022. Indonesia mengajak dunia fokuskan kerjasama untuk pemulihan pasca-pandemi dan pembangunan yang berkelanjutan.
“Indonesia dalam memimpin G20 dan sekaligus menjadi tuan rumah mengusung tema ‘Recover Together Recover Stronger’. Ini merupakan suatu tema yang menggambarkan solidaritas dari Indonesia terutama sebagai emerging country agar pemulihan ekonomi dunia akibat dampak dari pandemi selama 2 tahun ini bisa berjalan bersama-sama, dan tidak hanya recover together, namun juga recover stronger,” katanya.
Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia akan mengawal enam Agenda Prioritas dan Agenda Lanjutan Presidensi G20 Italia untuk dibahas dalam Working Groups. Pada kesempatan itu, Menkeu juga menyampaikan tiga isu penting yang ditekankan oleh Presiden Republik Indonesia untuk dibahas pada forum G20. Pertama mengenai arsitektur kesehatan global, dan yang kedua mengenai transformasi ekonomi digital.
“Yang ketiga, Bapak Presiden menekankan mengenai transisi energi menuju ekonomi hijau. Disini disisi finance kita akan bicara mengenai environment and taxation and promoting sustainable infrastructure investment dan bagaimana kita bisa mendesain financing untuk transisi energi karena ini akan sangat kompleks dan membutuhkan investasi yang luar biasa banyak,” paparnya.
Dibagian akhir, Sri Mulyani mengatakan bahwa pertemuan pertama dalam forum FCBD ini akan sangat menentukan tidak hanya tone tetapi juga cakupan pembahasan serta substansi yang ingin dihasilkan pada saat Presidensi Indonesia nanti akan menyelenggarakan pertemuan puncak para Kepala Negara pada bulan November 2022 mendatang.
Baca Juga: Kemnaker Usung Empat Isu Prioritas pada Presidensi G20 Bidang Ketenagakerjaan
“Ini tentu akan menjadi prioritas kita untuk bisa menggalang kolaborasi global atau yang disebut multilateralisme yaitu bekerjasama secara bersama-sama karena masalah yang dihadapi dunia itu tidak tersekat-sekat oleh batas negara,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang